BAB
1
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Konsep flow dan konjungtur selalu
berkaitan sebab terjadi aliran/flow yang menjelaskan tentang konjungtur itu
sendiri dalam ekonomi. Berbicara tentang konjungtur, tidak dapat lepas dari
sistem ekonomi. Sistem ekonomi suatu negara, akan selalu mengalami gelombang
pasang surut pertumbuhan ekonomi beserta indikator-indikatornya seperti
kesempatan kerja, investasi, tabungan, tingkat suku bunga, besarnya anggaran
negara.
Makalah ini membahas tentang
Teori Konjungtor dan hal-hal yang berkaitan dengannya.
1.2. Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah yang akan kami bahas adalah sebagai berikut.
1.
Apa yang dimaksud dengan konjungtor?
2.
Bagaimana kegiatan ekonomi dalam gelombang konjungtor?
3.
Apa penyebab gelombang konjungtor?
1.3. Tujuan
Penulisan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konjungtor
2.
Untuk mengetahui kegiatan ekonomi dalam gelombang konjungtor
3.
Untuk mengetahui penyebab terjadinya gelombang konjungtor
BAB
2
ISI
2.1.
Teori Konjungtor
Teori konjungtur Menurut Sadono,
konjungtur adalah kenyataan yang berlaku dalam perekonomian yang menunjukkan
bahwa kegiatan ekonomi tidak berkembang secara teratur tetapi mengalami
kenaikan atau kemunduran yang selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Gambaran
atau grafik mengenai konjungtur adalah suatu grafik yang menunjukkan perubahan
pendapatan nasional dan kegiatan ekonomi dari satu waktu ke waktu lain.
Ekonomi tidak bisa tumbuh terus
tanpa batas. Kehidupannya selalu ditandai oleh fluktuasi dengan periode
meningkatnya kegiatan ekonomi, disusul dengan titik puncak yang sekaligus
merupakan titik balik (the upper turning point). Terjadi krisis, yang disusul
dengan periode menurunnya kegiatan ekonomi, atau baisse, sampai tingkat
pertumbuhan dan besaran-besaran makro ekonomi lainnya mencapai titik paling
rendah. Terjadilah titik balik terendah (the lower turning point), disusul
dengan periode kenaikan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi, atau economic
boom, atau hausselagi. Gejala pasang surutnya kegiatan ekonomi secara periodik
di dalam teori ekonomi disebut business cycle atau conjunctur.
Gelombang konjungtur (economic
cycle) adalah naik turunnya kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu (Business
Cycle). Naik turunnya kegiatan ekonomi membentuk satu gelombang. Fluktuasi atau
perubahan yang terjadi kegiatan perekonomian disebut sebagai konjungtur atau
business cycle. Yang menjadi pokok permasalahan timbulnya konjungtur menurut
teori moneter adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat. Apabila masyarakat
banyak memegang uang, maka akan timbul kecenderungan mempergunakan uangnya
untuk keperluan konsumsi dan investasi, sedangkan sebaliknya, apabila uang
sulit diperoleh, maka pengeluaran dunia bisnis dan masyarakat juga akan
berkurang. Pengurangan jumlah uang sampai pada tingkat minimum ini akan
menghalangi upaya dari perusahaan untuk melakukan ekspansi.
Kecenderungan masyarakat untuk
mengurangi tingkat konsumsinya dan lebih banyak melakukan kegiatan menabung
akan menyebabkan pengeluaran total tidak akan mencukupi untuk mempekerjakan
semua angkatan kerja. Besarnya tingkat tabungan masyarakat ini, walaupun bisa
dijadikan sebagai sumber investasi tapi kurang menguntungkan karena adanya
tabungan masyarakat tersebut diikuti dengan rendahnya tingkat konsumsi masyarakat.
Investasi sebagai kekuatan pendorong yang menentukan konjungtur akan
berpengaruh terhadap gerakan konjungtur.
Adanya peperangan, penemuan
tambang emas, kejadian-kejadian politik, dan perubahan cuaca juga menyebabkan
terjadinya goncangan ekstern yang mendorong timbulnya konjungtur.
Goncangan-goncangan ini akan memberikan dorongan ke atas maupun ke bawah pada
sistem perekonomian dan akan lebih diperkuat lagi oleh faktor-faktor intern.
Pengaruh dari adanya konjungtur
terhadap perekonomian Indonesia sangat terasa pada neraca perdagangan
Indonesia. Hal ini disebabkan karena Indonesia selama ini mengadakan hubungan
dagang dengan negara-negara di dunia, karena itu terjadinya perubahan volume
ekspor dan impor akan tampak sekali. Selain berpengaruh terhadap neraca
perdagangan aktivitas perekonomian di dalam negeri, juga akan berpengaruh
terhadap aktivitas usaha, penyerapan tenaga kerja, tingkat investasi, tingkat
harga di dalam negeri, dan sebagainya.
Usaha pemerintah Indonesia untuk
menanggulangi akibat adanya konjungtur adalah melalui beberapa kebijaksanaan
fiskal dan moneter seperti deregulasi, diberlakukannya undang-undang perpajakan
yang baru, dan menjaga kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang asing.
2.2.
Kegiatan Ekonomi dalam Gelombang Konjungtor
Kegiatan ekonomi dalam gelombang konjungtor adalah
sebagai berikut.
1.
Menaik (recovery) = Pemulihan
Maksud dari pemulihan itu sendiri
adalah bisnis yang sudah mengalami kebangkrutan harus disuntikkan lagi agar
dapat memulihkanperusahaannya sendiri agar dapat berproduksi lagi.
2.
Sampai pada puncak paling atas (prosperity) / Ekspansi
Maksud dari menanjak dan ekspansi
adalah jika perusahaan tersebut sudah mulai berproduksi, maka perusahaan akan
memulai memasarkan produk. Jika perusahaan tersebut sudah memasarkan dan
merambah seluruh pasar, maka bisa dikatakan perusahaan tersebut sudah melakukan
ekspansi dan sudah sampai pada puncak paling atas.
3.
Menurun (recession) = kelesuan
Maksud dari kelesuan disini,
adalah jika perusahaan sudah memasarkan produk, ternyata produk dari perusahaan
tersebut sudah tidak laku, maka perusahaan tersebut mengalami kelesuan dalam
berproduksi.
4.
Sampai puncak paling bawah (depression)= kemerosotan
Maksud dari kemerosotan adalah
setelah mengalami resesi, jika segera ditangani maka perusahaan tersebut bisa
bangkrut dan mengalami kemerosotan. Kemerosotan tersebut disebabkan banyak
produksi berkurang, tidak menjaga kualitas produk serta terjadi KKN dalam
perusahaan tersebut.
Durasi
Siklus dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
1.
Siklus Jangka Pendek (Kitchin Cycle)
Penemu: Joseph Kitchin
(1923) Durasi: 40 bulan
Faktor yang mempengaruhi: Custom
& NaturePengaruh alamiah (Nature): iklim, pengaruh sinar matahari, curah
hujan, kekuatan angin, gelombang laut memengaruhi aktivitas ekonomi.Pengaruh
adat-istiadat (Custom): perayaan hari
raya mempengaruhi permintaan masyarakat.
2.
Siklus Jangka Menengah (Juglar Cycle)
Penemu: Clement Juglar (1860)
Durasi: 7-11 tahun. Faktor yang
memengaruhi: SunspotWilliam Stanley Jevon menjelaskan: siklus ekonomi di bumi
(perekonomian di Inggris) dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu bintik
matahari(sunspot) yang berdaur ulang 11 tahun sekali, dimana akan mempengaruhi
iklim/cuaca, sehingga memengaruhi output perekonomian, dan muaranya akan mempengaruhi
output perekonomian nasional.
3.
Siklus Jangka Panjang (Kondratief Cycle)
Penemu: Nikolai D. Kondratief
(1925)
Durasi: 48-60 tahun. Faktor yang
memengaruhi : Invention dan Innovation Schumpeter menunjukkan bahwa siklus
jangka panjang yang dialami di AS tahun 1787-1842 dipenngaruhi oleh penemuan
& penerapan teknologi baru mesin uap dan melahirkan revolusi industri.
Siklus panjang tahun 1843-1897 disebabkan penemuan kereta api.
2.3.
Teori Penyebab Gelombang Konjungtor
1.
Jevons
dan Moore (1923) : Fluktuasi kegiatan ekonomi terjadi karena adanya perubahan
alam
2.
Pigou
(1927): Fluktuasi kegiatan ekonomi terjadi karena adanya faktor psikologis para
pelaku bisnis (harapan pesimistis atau optimistis)
3.
Malthus
(1936): penyebab munculnya krisis ekonomi karena adanya kekurangan konsumsi
(under consumption). Alasan: sektor industri manufaktur makin berkembang dan
masyarakat lebih banyak melakukan kegiatan ekonomi pada sektor tersebut.
4.
Mitchell
(1951): Fluktuasi kegiatan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sistem ekonomi
kapitalis-liberalis.
5.
Hawtrey
(1928) dan Friedman (1957): Fluktuasi ekonomidisebabkan oleh sistem moneter dan
sistem kredit.
6.
Shcumpeter
(1934) menyebut penyebab utama tidak stabilnya inovasi teknologi.
7.
Lucas
dan Barro (1976), Fisher (1979), dan Phelps (1997): Ekspektasi masyarakat yang
rasional sebagai penyebab fluktuasi ekonomi.
8.
Keynes:
Sistem moneter dan kredit bukan penyebab, tetapi merupakan akibat. Penyebab
utama adalah tidak stabilnya investasi.·
9.
Siklus
konjungtur kegiatan ekonomi menurut Ellis (1991) berbeda-beda.·Kondratif:
setiap 50 tahun sekali·Juglar: 11 tahun sekali·Kitchin: 4 tahun sekali
10. Batra (1990): 60 tahun sekali
11. Mubyarto : 7 tahun sekali untuk
perekonomian Indonesia (jawa : pitulungan)
Dibawah ini merupakan kurva
konjungtur yang terjadi pada ekonomi :
Keterkaitan antara konsep flow
dan konjungtur dalam kasus dunia nyata adalah mengenai aliran yang terjadi
tentang konjungtur antara jumlah pertumbuhan yang stabil dengan pendapatan
nasional sebenarnya. Maksud dari penjelasan diatas, terjadi aliran atau siklus
yang terjadi pada ekonomi 4 sektor yaitu sektor rumah tangga, perusahaan,
pemerintah dan luar negeri yang mengakibatkan kurva yang diperkirakan akan
lurus seperti garis anggaran, malah justru membentuk kurva konjungtur.
Masalah perekonomian dalam suatu
negara antara lain:
1. Pendapatan nasional dari
sektor pajak dan sektor penghasilan lainnya mengalami penurunan yang tidak
sesuai dengan harapan
2. Konsumsi rumah tangga yang
tidak sesuai dengan perkirakan yang ditaksir pemerintah.
3. Faktor ekspor dan impor yang
dilakukan suatu negara.
4. Kontraksi ekonomi yang terjadi
disuatu negara, seperti inflasi, deflasi, melemahnya rupiah dll. Masalah-masalah
diatas dapat menyebabkan kurva pendapatan nasional tidak sesuai dengan gambaran
aslinya menjadi kurva konjungtur.
Berikut kejadian-kejadian di
negara indonesia yang disebabkan karena kurva konjugtur : Kondisi Krisis
Moneter 1997 dan Krisis Keuangan Global 2008. Dengan adanya penjelasaan diatas,
kita harus menangani kurva konjungtur agar tidak berdampak resesi atau jangan
juga selalu meningkat tetapi tiba-tiba merosot ke titik paling rendah.
Penanganan yang dilakukan yaitu :
dengan melakukan kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan oleh pemerintah,
mendorong konsumsi rumah tangga dengan cara menetapkan UMR sewajarnya, serta
mendorong agar mata uang menguat terhadapmata uang asing dengan cara
memperbaiki neraca pembayaran hutang terhadap luar negeri.
BAB
3
PENUTUP
3.1.
Simpulan
1.
Teori
konjungtur Menurut Sadono, konjungtur adalah kenyataan yang berlaku dalam
perekonomian yang menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi tidak berkembang secara
teratur tetapi mengalami kenaikan atau kemunduran yang selalu berubah-ubah dari
waktu ke waktu.
2.
Kegiatan
Ekonomi dalam Gelombang Konjungtor terdiri atas : Menaik (recovery) =
Pemulihan, Sampai pada puncak paling atas (prosperity) / Ekspansi, Menurun
(recession) = kelesuan, Sampai puncak paling bawah (depression) = kemerosotan
3.
Durasi
Siklus dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu 1. Siklus Jangka Pendek
(Kitchin Cycle), 2. Siklus Jangka Menengah (Juglar Cycle), 3. Siklus Jangka
Panjang (Kondratief Cycle)
3.2.
Saran
Mungkin inilah
yang diwacanakan pada penulisan makalah kami, kami meminta
maaf apabila ada kesalahan penulisan dari makalah ini, kami meminta kritik dan
saran dari rekan-rekan, karena kami sadari makalah yang kami buat jauh dari
kata sempurna, semoga makalah ini bermanfaat dalam proses pembelajaran pada
mata kuliah Sistem Ekonomi Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
Universitas
Udayana. (2015, Oktober 21). Google Corporation. Retrieved Oktober 23,
2015, from http://www.fe.unud.ac.id:
http://www.fe.unud.ac.id/ep/wp-content/uploads/15.-Peng-Ekonomi-Makro-EKU-1121.doc
Winbiewimpie. (2012, Nopember). Google Corporation.
Retrieved Oktober 23, 2015, from Blogspot: http://winbiewimpie.blogspot.in/2012/11/konjungto-ekonomi.html
No comments:
Post a Comment