Tuesday, January 10, 2017

Contoh Makalah Teori Konjungtur

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Konsep flow dan konjungtur selalu berkaitan sebab terjadi aliran/flow yang menjelaskan tentang konjungtur itu sendiri dalam ekonomi. Berbicara tentang konjungtur, tidak dapat lepas dari sistem ekonomi. Sistem ekonomi suatu negara, akan selalu mengalami gelombang pasang surut pertumbuhan ekonomi beserta indikator-indikatornya seperti kesempatan kerja, investasi, tabungan, tingkat suku bunga, besarnya anggaran negara.
Makalah ini membahas tentang Teori Konjungtor dan hal-hal yang berkaitan dengannya.
1.2.  Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan kami bahas adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan konjungtor?
2. Bagaimana kegiatan ekonomi dalam gelombang konjungtor?
3. Apa penyebab gelombang konjungtor?
1.3.  Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konjungtor
2. Untuk mengetahui kegiatan ekonomi dalam gelombang konjungtor
3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya gelombang konjungtor

BAB 2
ISI
2.1. Teori Konjungtor
Teori konjungtur Menurut Sadono, konjungtur adalah kenyataan yang berlaku dalam perekonomian yang menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi tidak berkembang secara teratur tetapi mengalami kenaikan atau kemunduran yang selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Gambaran atau grafik mengenai konjungtur adalah suatu grafik yang menunjukkan perubahan pendapatan nasional dan kegiatan ekonomi dari satu waktu ke waktu lain.
Ekonomi tidak bisa tumbuh terus tanpa batas. Kehidupannya selalu ditandai oleh fluktuasi dengan periode meningkatnya kegiatan ekonomi, disusul dengan titik puncak yang sekaligus merupakan titik balik (the upper turning point). Terjadi krisis, yang disusul dengan periode menurunnya kegiatan ekonomi, atau baisse, sampai tingkat pertumbuhan dan besaran-besaran makro ekonomi lainnya mencapai titik paling rendah. Terjadilah titik balik terendah (the lower turning point), disusul dengan periode kenaikan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi, atau economic boom, atau hausselagi. Gejala pasang surutnya kegiatan ekonomi secara periodik di dalam teori ekonomi disebut business cycle atau conjunctur.
Gelombang konjungtur (economic cycle) adalah naik turunnya kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu (Business Cycle). Naik turunnya kegiatan ekonomi membentuk satu gelombang. Fluktuasi atau perubahan yang terjadi kegiatan perekonomian disebut sebagai konjungtur atau business cycle. Yang menjadi pokok permasalahan timbulnya konjungtur menurut teori moneter adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat. Apabila masyarakat banyak memegang uang, maka akan timbul kecenderungan mempergunakan uangnya untuk keperluan konsumsi dan investasi, sedangkan sebaliknya, apabila uang sulit diperoleh, maka pengeluaran dunia bisnis dan masyarakat juga akan berkurang. Pengurangan jumlah uang sampai pada tingkat minimum ini akan menghalangi upaya dari perusahaan untuk melakukan ekspansi.
Kecenderungan masyarakat untuk mengurangi tingkat konsumsinya dan lebih banyak melakukan kegiatan menabung akan menyebabkan pengeluaran total tidak akan mencukupi untuk mempekerjakan semua angkatan kerja. Besarnya tingkat tabungan masyarakat ini, walaupun bisa dijadikan sebagai sumber investasi tapi kurang menguntungkan karena adanya tabungan masyarakat tersebut diikuti dengan rendahnya tingkat konsumsi masyarakat. Investasi sebagai kekuatan pendorong yang menentukan konjungtur akan berpengaruh terhadap gerakan konjungtur.
Adanya peperangan, penemuan tambang emas, kejadian-kejadian politik, dan perubahan cuaca juga menyebabkan terjadinya goncangan ekstern yang mendorong timbulnya konjungtur. Goncangan-goncangan ini akan memberikan dorongan ke atas maupun ke bawah pada sistem perekonomian dan akan lebih diperkuat lagi oleh faktor-faktor intern.
Pengaruh dari adanya konjungtur terhadap perekonomian Indonesia sangat terasa pada neraca perdagangan Indonesia. Hal ini disebabkan karena Indonesia selama ini mengadakan hubungan dagang dengan negara-negara di dunia, karena itu terjadinya perubahan volume ekspor dan impor akan tampak sekali. Selain berpengaruh terhadap neraca perdagangan aktivitas perekonomian di dalam negeri, juga akan berpengaruh terhadap aktivitas usaha, penyerapan tenaga kerja, tingkat investasi, tingkat harga di dalam negeri, dan sebagainya.
Usaha pemerintah Indonesia untuk menanggulangi akibat adanya konjungtur adalah melalui beberapa kebijaksanaan fiskal dan moneter seperti deregulasi, diberlakukannya undang-undang perpajakan yang baru, dan menjaga kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang asing.

2.2. Kegiatan Ekonomi dalam Gelombang Konjungtor
            Kegiatan ekonomi dalam gelombang konjungtor adalah sebagai berikut.
1. Menaik (recovery) = Pemulihan
Maksud dari pemulihan itu sendiri adalah bisnis yang sudah mengalami kebangkrutan harus disuntikkan lagi agar dapat memulihkanperusahaannya sendiri agar dapat berproduksi lagi.
2. Sampai pada puncak paling atas (prosperity) / Ekspansi
Maksud dari menanjak dan ekspansi adalah jika perusahaan tersebut sudah mulai berproduksi, maka perusahaan akan memulai memasarkan produk. Jika perusahaan tersebut sudah memasarkan dan merambah seluruh pasar, maka bisa dikatakan perusahaan tersebut sudah melakukan ekspansi dan sudah sampai pada puncak paling atas.
3. Menurun (recession) = kelesuan
Maksud dari kelesuan disini, adalah jika perusahaan sudah memasarkan produk, ternyata produk dari perusahaan tersebut sudah tidak laku, maka perusahaan tersebut mengalami kelesuan dalam berproduksi.
4. Sampai puncak paling bawah (depression)= kemerosotan
Maksud dari kemerosotan adalah setelah mengalami resesi, jika segera ditangani maka perusahaan tersebut bisa bangkrut dan mengalami kemerosotan. Kemerosotan tersebut disebabkan banyak produksi berkurang, tidak menjaga kualitas produk serta terjadi KKN dalam perusahaan tersebut.
Durasi Siklus dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
1. Siklus Jangka Pendek (Kitchin Cycle)
Penemu: Joseph Kitchin (1923)  Durasi: 40 bulan 
Faktor yang mempengaruhi: Custom & NaturePengaruh alamiah (Nature): iklim, pengaruh sinar matahari, curah hujan, kekuatan angin, gelombang laut memengaruhi aktivitas ekonomi.Pengaruh adat-istiadat (Custom):  perayaan hari raya mempengaruhi permintaan masyarakat.
2. Siklus Jangka Menengah (Juglar Cycle) 
Penemu: Clement Juglar (1860) Durasi: 7-11 tahun.  Faktor yang memengaruhi: SunspotWilliam Stanley Jevon menjelaskan: siklus ekonomi di bumi (perekonomian di Inggris) dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu bintik matahari(sunspot) yang berdaur ulang 11 tahun sekali, dimana akan mempengaruhi iklim/cuaca, sehingga memengaruhi output perekonomian, dan muaranya akan mempengaruhi output perekonomian nasional.
3. Siklus Jangka Panjang (Kondratief Cycle)
Penemu: Nikolai D. Kondratief (1925)
Durasi: 48-60 tahun. Faktor yang memengaruhi : Invention dan Innovation Schumpeter menunjukkan bahwa siklus jangka panjang yang dialami di AS tahun 1787-1842 dipenngaruhi oleh penemuan & penerapan teknologi baru mesin uap dan melahirkan revolusi industri. Siklus panjang tahun 1843-1897 disebabkan penemuan kereta api.
2.3. Teori Penyebab Gelombang Konjungtor
1.      Jevons dan Moore (1923) : Fluktuasi kegiatan ekonomi terjadi karena adanya perubahan alam
2.      Pigou (1927): Fluktuasi kegiatan ekonomi terjadi karena adanya faktor psikologis para pelaku bisnis (harapan pesimistis atau optimistis)
3.      Malthus (1936): penyebab munculnya krisis ekonomi karena adanya kekurangan konsumsi (under consumption). Alasan: sektor industri manufaktur makin berkembang dan masyarakat lebih banyak melakukan kegiatan ekonomi pada sektor tersebut.
4.      Mitchell (1951): Fluktuasi kegiatan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sistem ekonomi kapitalis-liberalis.
5.      Hawtrey (1928) dan Friedman (1957): Fluktuasi ekonomidisebabkan oleh sistem moneter dan sistem kredit.
6.      Shcumpeter (1934) menyebut penyebab utama tidak stabilnya inovasi teknologi.
7.      Lucas dan Barro (1976), Fisher (1979), dan Phelps (1997): Ekspektasi masyarakat yang rasional sebagai penyebab fluktuasi ekonomi.
8.      Keynes: Sistem moneter dan kredit bukan penyebab, tetapi merupakan akibat. Penyebab utama adalah tidak stabilnya investasi.·
9.      Siklus konjungtur kegiatan ekonomi menurut Ellis (1991) berbeda-beda.·Kondratif: setiap 50 tahun sekali·Juglar: 11 tahun sekali·Kitchin: 4 tahun sekali
10.  Batra (1990): 60 tahun sekali
11.  Mubyarto : 7 tahun sekali untuk perekonomian Indonesia (jawa : pitulungan)
Dibawah ini merupakan kurva konjungtur yang terjadi pada ekonomi :
Keterkaitan antara konsep flow dan konjungtur dalam kasus dunia nyata adalah mengenai aliran yang terjadi tentang konjungtur antara jumlah pertumbuhan yang stabil dengan pendapatan nasional sebenarnya. Maksud dari penjelasan diatas, terjadi aliran atau siklus yang terjadi pada ekonomi 4 sektor yaitu sektor rumah tangga, perusahaan, pemerintah dan luar negeri yang mengakibatkan kurva yang diperkirakan akan lurus seperti garis anggaran, malah justru membentuk kurva konjungtur.
Masalah perekonomian dalam suatu negara antara lain:
1. Pendapatan nasional dari sektor pajak dan sektor penghasilan lainnya mengalami penurunan yang tidak sesuai dengan harapan
2. Konsumsi rumah tangga yang tidak sesuai dengan perkirakan yang ditaksir pemerintah.
3. Faktor ekspor dan impor yang dilakukan suatu negara.
4. Kontraksi ekonomi yang terjadi disuatu negara, seperti inflasi, deflasi, melemahnya rupiah dll. Masalah-masalah diatas dapat menyebabkan kurva pendapatan nasional tidak sesuai dengan gambaran aslinya menjadi kurva konjungtur.
Berikut kejadian-kejadian di negara indonesia yang disebabkan karena kurva konjugtur : Kondisi Krisis Moneter 1997 dan Krisis Keuangan Global 2008. Dengan adanya penjelasaan diatas, kita harus menangani kurva konjungtur agar tidak berdampak resesi atau jangan juga selalu meningkat tetapi tiba-tiba merosot ke titik paling rendah.
Penanganan yang dilakukan yaitu : dengan melakukan kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan oleh pemerintah, mendorong konsumsi rumah tangga dengan cara menetapkan UMR sewajarnya, serta mendorong agar mata uang menguat terhadapmata uang asing dengan cara memperbaiki neraca pembayaran hutang terhadap luar negeri.


BAB 3
PENUTUP
3.1. Simpulan
1.      Teori konjungtur Menurut Sadono, konjungtur adalah kenyataan yang berlaku dalam perekonomian yang menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi tidak berkembang secara teratur tetapi mengalami kenaikan atau kemunduran yang selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu.
2.      Kegiatan Ekonomi dalam Gelombang Konjungtor terdiri atas : Menaik (recovery) = Pemulihan, Sampai pada puncak paling atas (prosperity) / Ekspansi, Menurun (recession) = kelesuan, Sampai puncak paling bawah (depression) = kemerosotan
3.      Durasi Siklus dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu 1. Siklus Jangka Pendek (Kitchin Cycle), 2. Siklus Jangka Menengah (Juglar Cycle), 3. Siklus Jangka Panjang (Kondratief Cycle)
3.2. Saran                                                
Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan makalah kami,  kami meminta maaf apabila ada kesalahan penulisan dari makalah ini, kami meminta kritik dan saran dari rekan-rekan, karena kami sadari makalah yang kami buat jauh dari kata sempurna, semoga makalah ini bermanfaat dalam proses pembelajaran pada mata kuliah Sistem Ekonomi Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Universitas Udayana. (2015, Oktober 21). Google Corporation. Retrieved Oktober 23, 2015, from http://www.fe.unud.ac.id: http://www.fe.unud.ac.id/ep/wp-content/uploads/15.-Peng-Ekonomi-Makro-EKU-1121.doc
Winbiewimpie. (2012, Nopember). Google Corporation. Retrieved Oktober 23, 2015, from Blogspot: http://winbiewimpie.blogspot.in/2012/11/konjungto-ekonomi.html

No comments:

Post a Comment

Popular Posts