Tuesday, January 10, 2017

Contoh Makalah NETIZEN AND CYBERCOMMUNITY

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan tekhnologi informasi berkembang dalam skala masal, maka tekhnologi itu telah mengubah bentuk masyarakat manusia, dari masyrakat dunia lokal menjadi masyarakat dunia global, sebuah dunia yang sangat transparan terhadap perkembangan informasi, transportasi serta teknologi yang begitu cepat dan begitu besar memengaruhi peradaban umat manusia, sehingga dunia juga di juluki sebagai the big village, yaitu sebuah desa yang besar, di mana masyarakatnya saling kenal dan saling menyapa satu dengan lainnya.
Masyarakat global itu juga dimaksud sebuah kehidupan yang memungkinkan komunitas manusia manghasilkan budaya-budaya bersama, menghasilkan produk-produk industri bersama, menciptakan pasar bersama, melakukan pertahanan militer bersama, menciptakan maa uang bersama, dan bahkan menciptakan peperangan dalam skala global di semua lini.

1.2.  Rumusan Masalah

1.      Apa itu Cyber ?
2.      Apa yang di maksud dengan Cyber community ?
3.      Apa yang dimaksud dengan Netizen ?
4.      Apa saja yang termasuk ke  dalam kelompok Cyber ?
5.      Apa yang termasuk ke dalam Netizen ?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. CYBERCOMMUNITY
1.      Masyarakat Global dan Pembentukan Cybrcommunity
Community adalah kelompok-kelompok orang ynag menempati sebuah wilayah (territorial) tertentu, yang hidup secara relative lama, saling berkomunikasi, memiliki symbol-simbol dan aturan-aturan tertentu serta system hukum yang mengontrol tindakan anggota masyarakat, memiliki system stratifikasi, sadar sebagai bagian dari anggota masyarakat tersebut serta relatif dapat menghidupi dirinya sendiri.
Perkembangan teknologi informai juga tidak saja mampu menciptakan masyarakat dunia global, namun secara materi mampu mengembangkan ruang gerak kehidupan baru dari masyarakat, sehingga tanpa di sadari, komunitas manusia telah hidup dalam dua dunia kehidupan, yaitu kehidupan masyarakat nyata dan kehidupan masyarakat maya (cybercommunity).
Masyarakat nyata adalah sebuah kehidupan masyarakat yang secara indrawi dapat di rasakan sebagai sebuah kehidupan nyata, dimana hubungan-hubungan sosial sesama anggota masyarkat di bangun melalui penginderaan. Sedangkan kehidupan masyarakat maya adalah sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung di indera melalui penginderaan manusia, namun dapat di rasakan dan disaksikan sebagai sebuah realitas.
Kemajan teknologi ini pula yang telah mengubah dunia maya yang berdiri dari berbagai macam gelombang magnetik dan gelombang radio, serta sifat kematerian yang belum ditemukan manusia, sebagai ruang kehidupan baru yang sangat prospektif bagi aktivitas manusia yang memiliki nilai efisiensi yang sangat tinggi.

2.      Masyarakt Maya : Sisi Lain Kehidupan Masyarakat Manusia
Pada awalnya masyarakat maya adalah sebuah fantasi manusia tentang dunia lain yang lebih maju dari dunia saat ini. Fantasi tersebut adalah sebuah hiper-realitas manusia tentang nilai, citra da makna kehidupan manusia sebagai lambing dari pembebasan manusia terhadap kekuasaan materi dan alam semesta.
a.      Proses-proses Sosial dan Interaksi Sosial
Proses sosial dan interaksi sosial dalam masyarakat maya, yang bersifat sementara dan ada juga yang bersifat menetap dalam waktu yang relatif lama atau menetap untuk selama-lamanya. Sifat proses sosial dan interaksi sosial ini ditentukan oleh kepentingan mereka dalam dunia maya. Interaksi sosial sementara, terjadi pada anggota masyarakat yang sepintas lalu ingin “jalan-jalan” dan hanya bermain di dunia maya melalui browsing dan chatting, atau search, kemudian meninggalkannya. Ada pula interaksi sosial dan kehidupan kelompok yang berlangsung cukup lama diantara sesama anggota masyarakat maya. Kebanyakan dari anggota masyarakat maya menjadi menjadi penduduk tetap dalam masyarakat tersebut dengan memiki alamat dan rumah disana dengan status penyewa atau pemilik.
Syarat-syarat interaksi sosial dalam masyarakat nyata harus memiliki social contact dan adanya communication, maka persyaratan ini juga menjadi substansi utama dalam kehidupan sosial masyarakat maya. Hubungan-hubungan yang di bangun dalam jaringan-jaringan komputer, tidak saja memiliki makna hubungan antara simpul-simpul kabel listrik atau simpul-simpul frekuensi radio yang dapat diterima oleh antena satu dengan lainnya atau modem satu dengan lainnya, namun sesungguhnya adalah hubungan-hubungan sosial yang di bangun oleh sesama anggota masyarakat untuk saling berinteraksi, sedangkan mesin-mesin itu hanyalah media yang mereka gunakan.
Dari cara mreka berinteraksi ini lahir pula dua proses interaksi sosial, yaitu proses sosial disosiatif dan proses sosial asosiatif. Proses sosial disosiatif terjadi ketika beberapa anggota masyarakat maya terlibat dalam proses persaingan, atau bahkan konflik dengan sesama warga masyarakat maya. Proses sosial disosiatif ini juga terjadi ketika sebuah jaringan website dengan berbagai alasan ekonomi atau politik, terpaksa harus melakukan penyerangan terhadap jaringan website lainnya, kemudian mereka terlibat dalam “peperangan”.
Proses sosial asosiatif antara jaringan-jaringan (kelompok-kelompok) yang ada. Proses ini memberi peluang kepada komunitas maya, baik intra maupun antar jaringan, melakukan kerja sama (cooperation) diantara mereka. Kerja sama ini menghasilkan proses lanjutan seperti akomodasi informasi dan asimilasi kebudayaan masyarakt maya dalam skala global keseluruh jaringan masyarakat yang akhirnya memengaruhi perilaku dan interaksi mereka satu dengan lainnya.

b.      Kelompok Sosial Maya
Dua model keanggotaan kelompok sosial maya, yaitu kelompok intra dan inter. Kelompok intra adalah kenggotaan seseorang dalam unit-unit kelompok intra yang berpusat pada sever tertentu ynag sifatnya menyerupai serumpun anggota dalam suatu institusi tertentu, kelompok ini biasanya disebut dengan internet.
Walaupun secara umum, hubungan internet ini hanya berlaku internal, namun sebenarnya internet ini adalah sel-sel hidup dalam system sosial dunia maya yang lebih luas yaitu internet.
Masyarakat maya menonjol dalam ciri sekunder, dengan dua ciri yaitu free dan members, maka kelompok tersebut juga memiliki sifat crowd, yaitu berkerumun dlam jaringan tertentu, ngobrol (chatting), berkenalan dan kemudian pergi. Yang paling penting dan menjadi ciri khas dari sifat keanggotaan dalam masyarakat maya adalah eksistensi mereka di dalam kelompok atau jaringan tersebut. Dalam masyarakat nyata, kehadiran individu kurang diperhitungkan ruang dalam space ini, walaupun ruang ekonomi dan sosial menjadi pertmbangan yang serius. Kendati ruang maya (cyberspace) ini dapat dikembangkan tanpa batas oleh sang pencipta teknologi itu sendiri.

c.       Kebudayaan dan Masyarakat Maya
Salah satu ciri masyarakat adalah menciptakan kebudayaan. Dalam masyarakat maya kebudayaan yang dikembangkan sangat subjektif atau lebih objektif lagi apabila disebut inersubjektif yang sangat di dominasi oleh creator dan imajinater yang setiap saat mencurahkan pemikiran mereka dalam tiga hal secara terpisah. Pertama , kelompok yang senantiasa bekerja untuk menciptakan mesin-mesin teknologi informasi yang lebih canggih dan realistis. Kedua, kelompok yang setiap saat menggunkan mesin-mesin itu untuk mencptakan karya-karya imajinasi yang menakjubkan dalam dunia hyper-realitas, dan ketiga , masyarakat pada umumnya yang setiap hari menggunakan mesin-mesin dan karya-karya imajinasi itu sebagai bagian dari kehidupannya.
Dari tiga hal itu, masyarakat maya mencipatakan culture universal yang dapat dijelaskan sebagai mana yang dimiliki oleh masyarakat nyata.
1)      Peralatan dan perlengkapan hidup masyarakat maya adalah tekhnologi informasi yang umumnya dikenal dengan mesin computer dan mesin-mesin (media)elektronika lain yang membantu kerja atau dibantu oleh mesin computer.
2)      Mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi.
3)      Sistem kemasyarakatan. System kemasyarakatan dalam dunia maya selalu menempatkan umsur sekuritas pemilik jaringan diatas kepentingan pengguna jaringan tersebut.
4)      Bahasa masyarakat maya pada umumnya adalah bahasainggris yang digunakan pada konvensi dan kreativitas, seperti menggunakan ikon-ikon tertentu untuk penggambaran.
5)      Karya komunitas maya. Semuakarya komunitas masyarakat maya menempatkan seni sebagai ukuran pencitraan dan pemaknaan, jadi system kesenian dalam masyarakat maya terletak pada pencitraan dana pemaknaan terhadap karya.
6)      System pengetahuan diekmbangkan menggunakan proses pemberitahuan dan pembelajaran langsung secara trial and eror.
7)      Sistem religi (kepercayaan) masyarakat maya adalah wktu dan keyakinan bahwa setiap misteri dalm dunia maya dapat di pecahkan.

d.      Pranata dan Kontrol Sosial Masyarakat Maya
Masyarakat maya memiliki system pranata dan control sosial yang dibangun bersama atau dibangun sebagai system proteksi diri. System pranata dan control sosial dibangun agar semua kebutuhan dalm masyarakat maya dapat terlayani dengan baik.
Beberapa paranata dan control sosial yang lazim dalam masyarakat maya dikenal , sperti login, password atau PIN number yang digunakna sebagai tiket atau “kata salam” untuk masuk kedalam website tertentu. Pranata lain yang ada dalam masyarakat maya, bahwa semua informasi yang ada dlam dunia maya menjadi milik public yang dapat diakses oleh semua orang.
Hukum-hukum sosial yang ada dalam masyarakat nyata juga menjadi bagian dalam pranata sosial masyarakat maya. Seperti mensuri informasi, menipu, melakukan pelecehan gender, meruak, menyerang orang lain dan sebgainya. Dalam masyarakat maya ada pranati penjara yang dibuat untuk secara maya mengatasi pelanggaran hukum-hukum sosial. Secara hukum sosial hal tersebut bersifat semnetara dan tidak mengikat. Karenaitu secara moral, kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan hukum sosial diatas itu di pandang sebagai hal ynag buuk.

e.       Stratifikasi Sosial, Kekuasaan, dan Kepemimpinan Masyarakat Maya
Dasar pembentukan staratifikasi masyarakat maya ditentukan padaseberapa besar kepemilikan jaringan dan informasi yang dapat di akses darinya. Jadi, umpamanya seperti http://,www., adalah pemilik stratifikasi tertinggi dalam masyarakat maya. Sehingga stratifikasi soisal yang kedua dalam masyarakat maya dikenal, seperti; com., .org., net., or., gov., go., id., dan lain sebagainya. Kelompok ini unggul pada luasan space yang dimilikinya, sehingga space itu dapat di jual kepada anggota masyarakat lain yang membutuhkannya. Sedangkan stratifikasi sosial ketig di kenal seperti; yahoo, Hotmail, mailcity, amazon, usa, google., dan sebaginya. Mereka ini menguasai akses informasi yang amat beragam dan sangat bayak memiliki koneksi dengan beragam situs yang digemari oleh masyarakat maya. Jadi, popularitas menjadi ukuran kelas soial dalam masyarakat maya.
Sistem kepemimpinan dalam masyarakat maya dibangun berdasarkan kekuasaan dan kepemilikan terhadap jaringan tertentu. Sehingga secara rill, jaringan adalah pemimpin yang terkoneksi ke dalam jaringan kepemimpinan yang lebih luas. Secra strata, sebuah jaringan yang luas memiliki kepemimpinan yang berhierarki, sebaliknya masing-masing memiliki kesmepatan untuk menjadi pemimpin tertinggi pada jaringan lain yang dibangun sendiri.

f.       Perubahn Sosial dalam Masyarakat Maya
Perubahan dalam masyarakat maya diknal dengan dua konsep perubahan.
1)      Perubahan fsikal yang ada dalam mesin-mesin computer, perubahan ini akan memengaruhi kemampuan dan kecepatan bekerja mesin-mesin itu sehingga ikut memengaruhi gagasan-gagasan masyarakat untuk memanfaatkan kemampuan computer itu atau kemampuan computer ynag baru itu diciptakan untuk memenuhi keinginan masyrakat.
2)      Pada sisi lain perubahan yang terajdi dalam masyarakat maya adalah perubahan yang lebih tepat di sebut sebagai perubahan sosial, perubahan yang terjadi itu merupakan sebuah hukum alam serta setiap saat menimbulkan masalah baru.
Perubahan sosial dalam Cybercommunity, memiliki dampak budaya yang sngat luas dan tajam.  Banyak menyebabkan efek ganda terhadap perubahan perilaku pada masyarakat maya dan masyarakat nyata. Denagn demikian maka perubahan sosial pada cybercommunity, erat kaitannya dengan refleksi realts nyata, perubahan sosial ini berkaitan pula dengan berebagai maaslah yang muncul kemudian, terutamayang berhubungan dengan kontak-kontak budaya global termauk didalmnya, berbagai bentuk cybercrime.

3.      Hyper-Reality : Sisi Lain Masyarakat Maya
Gambaran realitas dalam dunia diciptakan oleh teknologi. Sehingga gambaran terhadap sebuah dunia yang lebih indah dan lebih bermakna,hanya ada dalam teknologi media informasi. Relitas itu dibangun oleh para perancang agenda setting media berdasarkan kemampuan teknologi media elektronika serta dipengaruhi oleh lingkungan,budaya,dan pandangan tentang alam sekitarnya.
Kemampuan teknologi media elektronika memungkinkan perancang agenda setting media dapat menciptakan realitas denan menggunakan satu model produksi yang oleh Jean Baudrillard (Piliang,1998:228) disebutnya dengan simulasi,yaitu penciptaan model-model nyata yang tanpa asal usul atau realitas awal. Hal ini disebabkan oleh hyper realitas. Simulasi adalah territorial (ruang) pengetahuan yang dikonstruksikan oleh media informasi melalui pencitraan media, dimana manusia mendiami suatu ruang realitas yang perbedaan nyata dan fantasi, atau yang benar dengan yang palsu, menjadi sangat tipis.

2.2. APLIKASI CYBER DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
1. Cyberlaw Sebagai Konsekuensi Cybercrime
Cybercommunity merupakan imitasi kehidupan nyata itu sendiri sehingga dimungkinkan sebagai cybercrime dalam cybercommunity merupakan imitasi terhadap kejahatan itu dilakukan menggunakan prosedur teknologi telematika yang sukar dilihat dengan mata sesaat,bahkan sukar pula dibuktikan,kecuali melalui pembuktian ilmiah.
Beberapa hal kejadian penting dalam cybercrime yang terjadi pada masyarakat maya brupa pencurian dan penggunaan account milik orang lain. Pelanggaran norma susila terbanyak dalam masyarakat maya berhubungan dengan pelanggaran norma-norma seksualitas dan pornografi. Pelanggaran norma seks dan pornografi dalam masyarakat maya terjadi dalam skala yang tidak dapat diatasi, baik melalui penutupan jaringan-jaringan seks dan pornografi itu, sampai pada tingkat kebijakan.
Masalah lain yang cukup serius dalam masyarakat maya adalah serangan-serangan virus yang sengaja dibuat oleh para hacker(pembuat virus). Para hacker tidak saja menciptakan virus, namun juga melakukan tindak kriminal lain seperti merusak jaringan, mencuri PIN Number , membobol Bank, atau bahkan mencuri dan menyerang jaringan tertentu. Semua ini adakah bentuk-bentuk masalah sosial yang selalu menghantui masyarakat maya.
Melihat masalah terbesar yang dihadapi oleh cybercommunity adalah cybercrime, maka kebutuhan terhadap cyberlaw menjadi sangat mendesak. Cyberlaw akan memainkan dua sisi pengendalian masyarakat., pertama, untuk menghukum setiap pelanggaran hukum dalam cybercommunity secara generik dan efektif. Sehingga perannya sebagai penegak hukum dalam masyarakat yang senantiasa melakukan pengawasan sekaligus menindak para penegak hukum setiap pelanggaran hukum dalam cybercommunity.
Kedua, cybercommunity merupakan sisi lain dari kehidupan masyarakat nyata, sehingga secara fisik individu mayarakat cyber dapat dihukum menggunakan hukum-hukum positif yang ada di masyarakat.
Prinsip-prinsip utama dalam cyberlaw adalah :
a.       Memberi rasa aman terhadap setiap warga masyarakat, baik cybercommunity maupun masyarakat dalam realitas nyata.
b.      Cyberlaw harus dapat memberi rasa keadilan untuk beraktivitas dalam masyarakat maya.
c.       Cyberlaw diharapkan dapat melindungi hak-hak intelektual maupun hak-hak materiil lainnya dari setiap warga cyber.
d.      Harapan terbesar adalah agar cyberlaw dapat memberi rasa jera terhadap pelaku-pelaku cybercrime dengan sanksi-sanksi hukuman yang dibenarkan dalam cybercommunity.
Perkembangan masyarakat manusia telah sampai pada sebuah tahap kehidupan baru dimana dunia nyata dan dunia maya menjadi sebuah ruang (space) kehidupan yang tidak dapat dipisahkan lagi.
Ruang kehidupan baru masyarakat manusia ini menuntut masyarakatnya memahami teknologi sebagai prasyarat substansi dari peradaban umat manusia di setiap zaman kehidupan.
2.3. Netizen
Secara etimologi netizen berasal dari kata Net (internet) dan Citizen (warga), yang artinya pengguna internet yang berpartisipasi aktif (komunikasi, mengeluarkan pendapat, berkolaborasi, dan lain – lain) dalam media internet.
Netizen adalah siapa saja yang mengakses da menggunakan internet. Mulai dari ABG yang sangat aktif mobile chatting menggunakan ebuddy atau bahkan berjam – jam membuka halaman facebook, mahasiswa yang bersuara kritis melalui media blog hingga para kaum dewasa – tua yang mengakses faceboo untuk mencari teman – temannya yang telah lama hilang, blogger, pengguna twitter, pengguna twiter dan “aktivis” sosial media lainnya termasuk dalam kategori netizen.
Pada dasarnya ada tiga hal yang dilakukan oleh netizen di internet yaitu :
1.      Berkomunikasi dengan netizen selainnya melalui media – media seperti skype, email, chat, wall to wall, dan lain – lain.
2.      Menyuarakan pendapatnya (dapat berupa rekomendasi, kecaman, opini, masukan mengenai sesuatu, mempromosikan, mengekspresikan diri, dan lain – lain) melalui berbagai sosial media, seperti twitter, tumblr, facebook, dan lain – lain.
3.      Berkolaborasi mengenai aplikasi web yang dapat digunakan secara kolaboratif dan real time melalui aplikasi – aplikasi seperti goggle docs, google spreadsheet, zoho, dan lain – lain.
Jadi kesimpulannya netizen adalah sama seperti kita pengguna internet tapi tergantung pada diri kita sendiri mau jadi netizen seperti apa, menebar isu, menyebar hal – hal benar, makannya banyak juga netizen haters dan netizen artis.


BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
Cybercommunity atau masyarakat maya adalah sebuah kehidupan masyarakat yang secara inderawi dapat di rasakan sebagai kehidupa nyata, dimana hubungan-hubungan sosial sesame anggota masyarakat melalui penginderaan.
netizen adalah sama seperti kita pengguna internet tapi tergantung pada diri kita sendiri mau jadi netizen seperti apa, menebar isu, menyebar hal – hal benar, makannya banyak juga netizen haters dan netizen artis.

3.2. Saran
Kita sebagai generasi muda apalagi sekarang banyak yang menggunakan internetat baik itu yang disebut cyber community dan Netizen. Harus bisa memilah hal-hal yang baik dalam internet, dan kita juga harus menjadi pengguna internet yang menggunakan interenet sebagai mana mestinya dan sesuai kebutuhan.

DAFTAR PUSTAKA


Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S. (2007). Sosiologi Komunikasi. Surabaya: Kencana.



No comments:

Post a Comment

Popular Posts