Tuesday, January 10, 2017

Contoh Makalah Komponen Budaya Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Manusia di Indonesia
Tiga juta tahun lalu, manusia baru muncul dipermukaan bumi bersama dengan terjadinya glasiasi atau kala plestosin. Masa holisin yang berlangsung kira-kira 10.000 tahun lalu merupakan setelah plestosin. Dibagian barat kepulauan indonesia (sebagai akibat turunnya air laut) pernah bersambung dengan daratan Asia, daratan itu disebut “paparan sunda” serta bagian timur, Papua (Irian) dan sekitarnya menyambung dengan daratan Australia, disebut “paparan sahul”. Daratan diantara Paparan Sunda dan Paparan Sahul itu ialah kepulauan Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku sekarang, yang di daratannya tak mapan dan dibatasi laut yang dalam dengan kedua paparan tersebut. Migrasi terjadi dari daratan Asia melalui semenanjung, ke Sumatra dan Kalimantan atau antara Kalimantan, Filipina, Formosa dengan Cina bagian selatan.  Sedangkan hubungan dengan Australia dapat terjadi melalui Nusa Tenggara atau Irian.
            Menurut taksonomi dunia mahkluk hidup, manusia termasuk dalam genus homo yang sekarang ini hanya memiliki spesies, yaitu homo sapiens. Isolasi reproduktif terjadi oleh adanya isolasi geografis, pengaburan dalam identifikasi mungkin terjadi oleh hibridisasi kembali dengan populasi induk sehingga perbedaan populasi semakin besar, sedangkan perbedaan antara populasi semakin kecil.
            Pembagian manausia dalam berbagai kelompok ras tidak mudah karena ciri-ciri yang membedakan sering kali tumpang tindih oleh bagian preferinya. Manusia dapat diklasifikasikan dalam tigas ras pokok, yaitu kaukasoid, negroloid, dan mongoloid serta empat ras campuran; australoid, viddoid, polynesia, dan aino. Sedangkan Garn mengklasifikasikan homo sapiens dalam sembilan kelompok ras menurut wilayah geografi, yaitu Amerika, Polinesia, Mikronesia, Papuomelanesia, Australia, Asia, India, Eropa, dan Afrika. Mungkin bagi keperluan studi tentang ras dan migrasinya, di kepulauan nusantara pembagian manusia dalam lima kelompok: austramelanesoid, kaukasoid, khoisanoid, dan negroid lebih cocok.
            Teori tentang asal usul manusia kepulauan nusantara didasarkan pada penelitian paleoantropologi terdapat fosil atau kerangka dan kelompok manusia yang masih hidup, yang ditunjang pula oleh antropologi budaya dan sosial, linguistik, paleografi, dan sejarah. Pithecanthropus dianggap nenek moyang austramelanesoid dan sinathropus adalah nenek moyang ras mongol karena itu orang Melayu berbeda dari ras australomelanesoid.
Dua teori persebaran ras di nusantara ialah (1) migrasi empat ras, dan (2) teori migrasi dua ras. Menurut teori migrasi empat ras yang juga dipengaruhi oleh teori persebaran konsentris von eickstandt, terjadi empat kali urutan migrasi dari daratan benua Asia melalui daerah Indonesia. Teori persebaran dua ras mengemukakan percampuran antara ras australoid dengan mongonoloid.
            Penduduk Indonesia masa kini menunjukan pengaruh papua melanesia yang kuat di timur dan pengaruh kuat mongoloid atau melayu di barat serta dibagian tengah memperlihatkan percampuran antara keduanya. Adapun istilah melayu awal dan akhir bukanlah merupan taksonomi, tetapi lebih menunjukan waktu belakang. Percampuran kelompok australomelanesoid dengan kelompok melanosoid yang kemudian menjadi kelompok melayu awal dan manakala bercampur lagi dengan mongoloid lemudian menjadi kelompok melayu akhir. Yang termasuk kelompok melayu awal ialah kelompok Etnik, Batak, Orang Laut, Sakai, Talang Mamak, Utan, Rawar, Mandak, Kubu, Lubu, Nias, Mentawai, Enggano, Tengger, Baduy, Dayak, Sasak, Toraja, Tokea, dan Tomuna. Yang termasuk kelompok melayu akhir ialah Aceh, Minangkabau, Melayu Pesisir Sumatra, Rejanglebong, Lampung, Jawa, Madura, Sunda, Bali, Makasar, Bugis, dan Minahasa. Sedangkan arus gena kaukasid berasal dari orang Arab, India, Turki, Portugis, Inggris, dan Belanda.

2.2 Unsur-Unsur Kebudayaan
Masyarakat adalah manusia yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan, keduanya tak dapat dipisahkan dan selamanya merupakan dwitunggal. Tak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya, tak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya, walaupun secara teoritis dan untuk kepentingan analitis, kedua persoalan itu dapat dibedakan dan dipelajari secara terpisah.
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian, terutama seni suara dan seni tari, namun menurut ilmu sosial kesenian merupakan bagian dari kebudayaan. Kata kebudayaan berasal dari bahasa sansakerta, yaitu buddaya yang merupakan bentuk jamak kata buddhi, yang berarti budi akal. Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal. Seorang antropolog, Yaitu E. B. Tylor (1924:1) memberikan definisi mengenai kebudayaan sebagai berikut :
Kebudayaan adalah hal kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang di dapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan lain perkataan, kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri atas segala sesuatu yang di pelajari oleh pola-pola yang normative, artinya mencakup segala cara-cara atau pola-pola berpikir, merasakan dan bertindak.
Menurut Selo soemardjan dan soeleman soemardi, kebudayaan adalah sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan untuk keperluan masyarakat.  
Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri atas unsur-unsur besar dan kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan. Menurut Melville J. Herkovits, ada empat unsur pokok kebudayaan, yaitu :
1.      Alat-alat teknologi
2.      Sistem ekonomi
3.      Keluarga
4.      Kekuasaan politik
Menurut Bronislaw Malinowski, unsur-unsur pokok kebudayaan adalah :
1.      Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat di dalam upaya menguasai alam sekelilingnya.
2.      Organisasi ekonomi.
3.      Alat-alat atau lembaga atau petugas pendidikan.
4.      Organisasi kekuatan.
Adapun cultural universal adalah unsur-unsur pokok kebudayaan yang dapat dijumpai pada setiap kebudayaan manapun di dunia ini. Cultural universal yaitu :
1.      Religi (Sistem kepercayaan)
2.      Sistem pengetahuan.
3.      Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan, dsb)
4.      Bahasa (lisan maupun tulisan)
5.      Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, sistem distribusi dan sebagainya)
6.      Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi, dan sebagainya)
7.      Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya)
2.3 Perkembangan Kebudayaan Indonesia
Posisi Indonesia sebagai negara yang terletak di persimpangan dua samudra (Hindia dan Pasifik) dan dua benua (Asia dan Australia) sejak dahulu merupakan daerah perlintasan dan pertemuan berbagai macam agama, ideology dan kebudayaan. Dalam kondisi yang demikian, maka terdapat lima lapisan perkembangan sosial budaya Indonesia.
Kebudayaan Indonesia itu bukanlah sesuatu yang padu dan bulat, tetapi sesuatu yang terbentuk dari pelbagai unsur suku bangsa. Di daerah Indonesia yang luas terdapat beragam kebudayaan, yang berbeda satu sama lain disebabkan oleh perjalanan atau latar sejarah yang berbeda pula.
Seperti telah disinggung sebelumnya, bahwa latar sejarah yang mewarnai perkembangan kebudayaan Indonesia itu terbagi ke dalam lima lapisan (Alisjahbana dalam Ranjabar, 2013 : 83) yakni, kebudayaan asli, kebudayaan India, kebudayaan Islam, kebudayaan modern, dan kebudayaan Bhineka Tunggal Ika. Berikut uraian sederhananya.
2.1.1        Kebudayaan Asli
Ialah lapisan sosial budaya lama dan asli, memperlihatkan persamaan yang mendasar (bahasa, adat, budaya, dll) yang sudah eksis sebelum pengaruh budaya luar. Erat kaitannya dengan kepercaayan dinamisme/animism.
2.1.2        Kebudayaan India
Lapisan kebudayaan yang berasal dari India. Hal ini mungkin terjadi karena Nusantara pusat pengembangan peradaban Hindia di Pulau Jawa, namun kesadaran akan kebersamaan tetap dijungjung tinggi.
2.1.3        Kebudayaan Islam
Ialah lapisan yang datang bersamaan dengan masuk dan berkembangnya agama Islam di Nusantara yang memberikan corak tata kehidupan masyarakat Indonesia
2.1.4        Kebudayaan Modern
Ialah lapisan yang datang dari Barat seiring dengan  masuknya dominasi asing seperti Spanyol, Portugis, Belanda dan Inggris
2.1.5        Kebudayaan Bhineka Tunggal Ika
Ialah lapisan kebudayaan Indonesia yang dimulai sejak kesadaran bangsa Indonesia dengan munculnya rasa nasionalisme yang tinggi.


BAB III
SIMPULAN
Bersadasarkan uraian makalah diatas, dapat disimpulkan beberapa hal :
1.      Teori tentang asal usul manusia kepulauan nusantara didasarkan pada penelitian paleoantropologi terdapat fosil atau kerangka dan kelompok manusia yang masih hidup, yang ditunjang pula oleh antropologi budaya dan sosial, linguistik, paleografi, dan sejarah. Pithecanthropus dianggap nenek moyang austramelanesoid dan sinathropus adalah nenek moyang ras mongol karena itu orang Melayu berbeda dari ras australomelanesoid.
2.      Masyarakat adalah manusia yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan, keduanya tak dapat dipisahkan dan selamanya merupakan dwitunggal. Tak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya, tak ada kebudayaan tanpa masyarakat
3.      Perkembangan kebudayaan Indonesia terbentuk oleh lima lapisan ; (1) kebudayaan Asli (2) kebudayaan India (3) Kebudayaan Islam (4) Kebudayaan Modern dan (5) kebudayaan Bhineka Tunggal Ika

DAFTAR PUSTAKA

Ranjabar, Jacobus. 2013. Sistem Sosial Budaya Indonesia. Bandung : Alfabeta

No comments:

Post a Comment

Popular Posts