BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sistem
Sistem adalah
sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi
dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem terdiri dari komponen yang saling berinteraksi ,
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen - komponen dari
suatu sistem biasanya dikenal dengan subsistem.
Subsistem ini
mempunyai sifat-sifat dari sistem itu sendiri dalam menjalankan suatu fungsi tertentu
dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
Suatu sistem juga mempunyai sistem yang lebih besar yang dikenal
dengan Suprasistem.
A.
Elemen dalam sistem
Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen:
-
Objek
Yang dapat berupa bagian,
elemen, ataupun variabel. Ia dapat berupa benda fisik, abstrak, ataupun
keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat sistem tersebut.
-
Atribut
Yang menentukan
kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya.
-
Hubungan internal
Yaitu hubungan – hubungan yang terjadi antara
objek-objek di dalamnya.
-
Lingkungan
Merupakan wadah atau tempat di mana sistem
berada.
B.
Tujuan dari Sistem Sosial Budaya Indonesia
· Secara
umum :
-
Untuk mengkaji Sistem
Sosial dan Sistem Budaya yang ada di masyarakat Indonesia dan bagaimana manusia
mengembangkan kepribadiannya sebagai mahkluk sosial dan mahkluk budaya,
sehingga mampu menanggapi secara kritis dan berwawasan luas tentang masalah
sosial budaya, serta mampu menyelesaikannya secara arif dan manusiawi.
Secara khusus :
-
Mempertajam kepekaan
terhadap sosial budaya dan lingkungan sosial budaya terutama untuk kepentingan
profesi.
-
Memperluas pandangan
tentang masalah sosial budaya dan masalah kemanusiaan serta mengembangkan
kemampuan daya kritis terhadap kedua masalah tersebut.
-
Menghasilkan calon
pemimpin bangsa dan negara yang tidak bersifat kedaerahan dan tidak
terkotak-kotak oleh disiplin ilmu yang ketat dalam menanggapi dan menangani
masalah dan nilai-nilai dalam lingkungan sosial budaya.
-
Meningkatkan kesadaran
terhadap nilai manusia dan kehidupan manusiawi.
-
Membina kemampuan
berpikir dan bertindak objektif untuk menangkal pengaruh negatif yang dapat
merusak lingkungan sosial budaya.
2.2.
Unsur – Unsur Pokok Subsistem Sosial Budaya Indonesia
Subsistem sosial budaya merupakan struktur dan proses
dalam suatu wadah tertentu dalam kehidupan masyarakat yang mempunyai unsur
pokok sebagai berikut :
-
Kepercayaan
Yang merupakan pemahaman dari semua aspek alam semesta
yang dianggap sebagai suatu kebenaran (mutlak)
-
Perasaan dan pikiran
Yakni suatu keadaan kejiwaan manusia yang menyangkut
keadaan sekelilingnya, baik yang bersifat alamiah maupun sosial.
-
Tujuan
Yang merupakan suatu cita – cita yang harus dicapai
dengan cara mengubah sesuatu atau mempertahankannya
-
Kaidah atau norma
Yang merupakan pedoman untuk merperilaku pantas
-
Kedudukan dan peranan
Kedudukan (status) merupakan posisi – posisi tertentu
secara vertical. Sedangkan peran (role) adalah hak – hak dan kewajiban, baik
secara struktural maupun prosesual
-
Pengawasan
Merupakan proses yang bertujuan untuk mengajak,
mendidik atau bahkan memaksa warga masyarakat untuk menaati norma dan nilai
yang berlaku dalam masyarakat
-
Sanksi
Yakni persetujuan atau penolakan terhadap perilaku
tertentu. Persetujuan terhadap perilaku tertentu dinamakan sanksi positif,
sedangkan penolakan dinamakan sanksi negatif yang mencakup pemulihan keadaan,
pemenuhan keadaan, dan hukuman dalam arti yang luas
-
Fasilitas
Merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang hendak
dicapai dan telah ditentukan terlebih dahulu
-
Kelestarian dan kelangsungan hidup
-
Keserasian antara kualitas kehidupan dengan kualitas
lingkungan.
2.3.
Unsur – Unsur Pokok yang terdapat pada Keluarga Batih
Secara makro, unsur – unsur
pokok itu juga akan dapat dijumpai pada bentuk – bentuk atau wadah kehidupan
lainnya, misalnya di dalam suatu keluarga batih yang merupakan subsistem sosial
budaya. Penjabarannya adalah sebagai berkut :
a. Adanya
suatu kepercayaan bahwa terbentuknya keluarga batih merupakan kodrat alamiah
b. Adanya
perasaan dan pikiran tertentu dari seorang anggota keluarga batih terhadap
anggota lainnya yang mungkin terwujud dalam rasa saling menghargai, bersaing
dan seterusnya.
c. Tujuan
adanya keluarga batih adalah, antara lain agar manusia mengalami sosialisasi
dan mendapatkan jaminan akan ketentraman hidupnya
d. Setiap
keluarga batih mempunyai norma – norma yang mengatur hubungan antara suami
dengan istri, anak – anak dengan ayah dan ibunya, dan seterusnya
e. Setiap
anggota keluarga batih mempunyai kedudukan dan peranan masing – masing, baik
secara internal maupun eksternal
f. Di
dalam setiap keluarga batih lazimnya terdapat proses pengawasan tertentu yang
semula datang dari orang tua yang dipengaruhi oleh pola pengawasan yang ada di
dalam masyarakat
g. Sanksi
– sanksi tertentu juga dikembangkan di dalam keluarga batih yang diterapkan
kepada mereka yang berbuat benar atau salah
h. Sarana
– sarana tertentu juga ada pada setiap keluarga batih, umpamanya, sarana untuk
mengadakan pengawasan, sosialisasi, dan seterusnya
i.
Setiap keluarga batih memiliki konsep kelestarian dan
kelangsungan hidup. Kelestarian tidak mungkin berdiri sendiri karena senantiasa
berpasangan dengan perkembangan, dalam hal ini kelangsungan hidup
j.
Kelestarian merupakan aspek stabilitas kehidupan
manusia sedangkan kelangsungan hidup merupakan pencerminan dinamika
k. Keserasian
antara kuantitas dengan kualitas hidup juga ada pada keluarga batih, oleh
karena kuantitas merupakan pencerminan nilai kebendaan (materialisme),
sedangkan kualitas merupakan pencerminan nilai keakhlakan (spiritualisme).
BAB 3
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Berdasarkan
pemaparan hal – hal diatas. Dapat disimpulkan bahwa unsur – unsur pokok
subsistem sosial budaya Indonesia mencakup :
a. Kepercayaan
b. Perasaan
dan pikiran
c. Tujuan
d. Kaidah
atau norma
e. Kedudukan
dan peranan
f. Pengawasan
g. Sanksi
h. Fasilitas
i.
Kelestarian dan kelangsungan hidup
j.
Keserasian
Unsur
– unsur pokok itu juga terdapat pada bentuk – bentuk atau wadah kehidupan
lainnya, yaitu pada keluarga batih misalnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ranjabar, Jacobus. 2014. Sistem Sosial Budaya Indonesia. Bandung : Alfabeta.
No comments:
Post a Comment