BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dengan
semakin majunya zaman, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin
canggih, kebudayaan atau budaya Indonesia semakin tidak di perhatikan
keberadaanya, bahkan belakangan ini banyak sekali budaya Indonesia yang diklaim
oleh pihak lain, dan mungkin mereka lebih peduli daripada kita yang
memilikinya. Indonesia adalah Negara yang kaya, subur dan seharusnya juga
makmur. Tapi apa yang terjadi?.
Sedikit
mengenai Sistem Sosial dan Budaya di Indonesia, dalam kurun waktu yang singkat
ini banyak penyimpangan-penyimpangan dari Sistem Sosial dan Budaya itu sendiri,
bukan orang lain yang melakukannya, dan anehnya itu dilakukan oleh kita sendiri
sebagai bangsa Indonesia yang seharusnya menjaga nilai-nilai kebudayaan
tersebut.
1.2. Rumusan
Masalah
1. Apa
itu Struktur Sistem Sosial Budaya Indonesia ?
2. Apa
sajakah yang termasuk ke dalam Struktur Sistem Sosial Budaya Indonesia?
3. Apa
yang dimaksud dengan Tata Nilai, Tata Sosial, dan Tata Laku ?
1.3.
Tujuan
1. Untuk
Mengetahui Definisi dari Struktur Sistem Sosial Budaya Indonesia.
2. Untuk
Mengetahui Apa saja yang termasuk Struktur Sistem Sosial Budaya Indonesia.
3. Untuk
Menegtahui Apa yang dimaksud dengan Tata Nilai, Tata Sosial, dan Tata Laku.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Struktur Sistem Sosial Budaya Indonesia
Struktur sosial budaya dimaksudkan sebagai jalinan
unsur- unsur sosial budaya yang pokok dalam masyarakat. Ia merupakan cara
bertingkah laku yang menandai adanya kelompok sosial. Struktur sosial melekat
kedalam institusi sosial yang dibentuk secara historis. Dasar hubungan dalam
struktur sosial adalah hubungan antar manusia berdasarkan status dan peranan
yang saling berkaitan sehingga hubungan itu menjadi terpolakan.
Raymond
firth mengemukakan bahwa konsep struktur sosial merupakan alat
analisis yang diwujudkan untuk membantu pemahaman tentang tingkah laku manusia
dalam kehidupan sosial. Dasar yang penting dalam struktur sosial ialah
relasi-relasi sosial yang jelas penting dalam menentukan tingkah laku manusia,
yang apabila relasi sosial itu tidak dilakukan, maka masyarakat itu tak
terwujud lagi. Struktur sosial juga dapat ditinjau dari segi status, peranan,
nilai-nilai, norma, dan institusi sosial dalam suatu relasi.
2.2. Struktur Sistem Sosial Budaya Indonesia
Struktur sistem sosial budaya Indonesia dapat
merujuk pada nilai - nilai yang terkandung dalam pancasila yang terdiri atas:
Struktur
tata nilai kehidupan pribadi atau keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara
meliputi berikut ini :
1) Nilai agama
atau kepercayaan terhadapa Tuhan Yang Maha Esa (iman);
2) Nilai dan
kebenaran atau kenyataan dan keindahan yang bersumber dari kala dan rasa
manusia (cipta dan rasa);
3) Nilai moral
atau kebaikan yang bersumber dari kehendak atau kemauan (karsa dan etika);
4) Nilai vital
(peragaan kehidupan), yaitu nilai-nilai yang terkait dengan segala sesuatu yang
diperlukan untuk kegiatan dan aktivitas manusia.
Struktur
nilai tersebut di atas bagi bangsa dan negara Indonesia telah mennyatu dalam
pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa, dan negara serta falsafah dan
janji luhur bangsa Indonesia.
Negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah negara hukum, semua orang adalah sama kedudukannya di muka hukum. Tata
hukum di Indonesia adalah sistem pengayoman yang mewujudkan keadilan dan
kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Tata hukum Indonesia
mengenai hukum tertulis dan hukum yang tak tertulis. Karena itu, tata sosial
Indonesia harus berdasarkna :
1) Undang-Undang
Dasar 1945;
2) Peraturan
perundang-undangan lainnya;
3) Budi pekerti
yang luhur dan cita-cita moral rakyat yang luhur.
Dalam rangka gotong royong, prasaja,
musyawarah untuk mufakat, kesatria, dan hidup dinamis untuk mewujudkan
persatuan dan kesatuan serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat, maka tata
laku pribadi atau keluarga, masyarakat dan negara harus berpedoman pada :
1)
Norma-norma atau kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
2)
Norma kesusilaan atau kesopanan;
3)
Norma adat istiadat;
4)
Norma hukum stempat, dan;
5)
Norma hukum negara.
Menurut
polanya, struktur sosial budaya dibagi mejadi dua:
1. Struktur
Vertikal, secara vertikal struktur masyarakat Indonesia ditandai adanya perbedaan
antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam. Struktur Vertiksl jugs lebih dikensl dengan stratifikasi
sosial
- Struktur Horizontal, secara horizontal
masyarakat Indonesia ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan- kesatuan
sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama, adat, dan kedaerahan.
Perbedaan ini merupakan ciri masyrakat Indonesia yang majemuk. Misalnya dalam masyarakat Indonesia terdapat suku
bangsa Minangkabau, suku bangsa Jawa, suku bangsa Sunda dan lain-lain.
Implikasi dari perubahan sosial vertikal itu mengubah
semua aspek dalam kehidupan manusia, masyarakat, dan dunia serta semua
kehidupan sosial mereka yang umumnya terjadi tidak sja vertikal namun
horizontal, bahkan membentuk pola-pola perubahan lainnya, seperti memutar (siklus),
mengulang (repetation), memecah, menyatu (diffusion) dan sebagainya.
1. Diferensiasi Sosial
Diferensiasi
merupakan klasifikasi terhadap perbedaan-perbedaan yang biasanya sama. Pada
intinya hal-hal yang terdapat dalam diferensiasi itu tidak terdapat
tingkatan-tingkatan, namun yang membedakan satu individu dengan individu
lainnya adalah sesuatu yang biasanya telah ia bawa sejak lahir. Contohnya saja
suku jawa dan suku sunda, sehingga seseorang tidak bisa menganggap suku bangsa
yang lebih baik.
Ciri-ciri
diferensiasi sosial:
a. Ciri fisik
b. Ciri sosial
c. Ciri budaya
Pengelompokan masyarakat membentuk delapan kriteria
diferensiasi sosial
a.
Diferensiasi
ras
b.
Diferensiasi
suku bangsa
c.
Diferensiasi
klen
d.
Diferensiasi
agama
e.
Diferensiasi
profesi
f.
Diferensiasi
jenis kelamin
g.
Diferensiasi
asal daerah
h.
Diferensiasi
partai
2.
Stratifikasi
sosial
Stratifikasi
merupakan suatu konsep yang melihat bagaimana masyarakat dibedakan berdasarkan
status yang dimilikinya. Stratifikasi dapat terjadi dengan sendirinya sebagai
bagian dari preoses pertumbuhan masyarakat, juga dibentuk untuk tujuan bersama.
Ukuran yang biasa
digunakan untuk menggolongkan penduduk dalam lapisan-lapisan tertentu yaitu:
a.
Ukuran
kekayaan
b.
Ukuran
kekuasaan
c.
Ukuran
kehormatan
d.
Ukuran
ilmu pengetahuan
Menurut Soerjono Soekanto, dilihat sari sifatnya
pelapisan sosial dibedakan menjadi sistem sosial tertutup, sistem sosial
terbuka dan sistem sosial campuran
a.
Sistem
sosial tertutup
Stratifikasi dimana
anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas vertikal. Walaupun ad
mobilitas sangat terbatas pada mobilitas horizontal saja. Contohnya sitem
kasta, rasialis, feodal
b.
Stratifikasi
sosial terbuka
Stratifikasi ini
bersifat dinamis karena setiap anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas
sosial baik horizontal ataupun vertikal. Contohnya seorang miskin karena
usahanya menjadi orang yang kay, orang yang bodoh kana pintar apabila ia mau
berusaha dan rajin belajar.
c.
Stratiifkasi
cvampuran
Stratifikasi
campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi terbtutup dan terbuka.
Misalnya orang Bali yang berkasta Brahmana merupakan orang yang etrhormat.
Namun apabila ia tinggal di Jakrta dan menjadi buruh maka ia mempunyai
kedudukan yang rendah. Maka itu ia harus menyesuaikan diri dengan aturan
kelompok masyarakat di Jakarta.
2.3. Pergeseran Struktur Sosial Budaya Di Indonesia
Perubahan sosial disebabkan oleh faktor
fisis geografis, faktor biologis, faktor teknologis, dan faktor kultural.
Perubahan sosial di Indonesia, sesudah
PD II bersifat radikal dalam kehidupan politik, ekonomi, struktur sosial, dan
struktur nilai. Unsur kebudayaan dari luar masuk ke Indonesia menimbulkan
proses akulturasi, asimilasi dalam kehidupan masyarakat. Susunan masyarakat
juga mengalami perubahan.
Struktur sosial budaya masyarakat
Indonesia kemudian mengalami perubahan setelah merdeka. Pada masa kemerdekaan
ini dikenal struktur baru yaitu masa dan pemimpin, walaupun terdapat juga
lapisan- lapisan sosial dengan bermacam- macam status dan peranannya.
1.
Tidak
ada masyarakat yang perkembangannya berhenti karena setiap masyarakat mengalami
perubahan secapa cepat maupun lambat
2.
Perubahan
yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan akan diikuti perubahan pada lembaga
sosial yang ada
3.
Perubahan
yang cepat biasanya akan mengakibatkan kekacauan sementara karena orang yang
akan berusaha untuk menyesuaikan diri yang terjadi
4.
Prubahan
tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau spiritual saja karena keduanya
saling berkaitan.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Struktur sosial budaya dimaksudkan
sebagai jalinan unsur- unsur sosial budaya yang pokok dalam masyarakat.
Struktur sosial budaya indonesia terdiri dari tata nilai, tata laku, tata
sosial, struktur vertikal, struktur horizontal, dan juga bentuk diferensiasi dan juga klasifikasi yang
mempunyai ciri-ciri dan ukuran yang tertentu.
Perubahan
sosial disebabkan oleh faktor fisis geografis, faktor biologis, faktor
teknologis, dan faktor kultural.
Perubahan sosial budaya juga memiliki empat karakteristik
3.2.
Saran
Berdasarkan simpulan penelitian diatas, maka
penyusun mengajukan saran sehubungan dengan Struktur Sistem Sosial Budaya Indonesia .
Kami tahu bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna maka diharapkan dapat
dilakukan penelitian lanjutan yang lebih luas dan komprehensif dan hendaknya
kita lebih mengetahui secara lebih mendalam .tentang dengan Struktur Sistem Sosial Budaya
Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Irawanto, F. (2011, Januari 08). febriirawanto.blogspot.co.id.
Retrieved from Bentuk-Bentuk Struktur Sosial .
Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S. M. (2013). Sosiologi
Komunikasi. Surabaya: Kencana Prenada Media Group.
Struktur Sosial Budaya Indonesia. (2013, Januari). Retrieved from
http://jari-jarikuberbicara.blogspot.co.id.
Tiatiott. (2015, Februari). Makalah Sistem
Sosial Budaya Indonesia. Retrieved from http://tiatiott.blogspot.co.id.
No comments:
Post a Comment