Tuesday, January 10, 2017

Contoh Makalah Ekonomi Analisis Keseimbanan


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1       LATAR BELAKANG
Keseimbangan struktur perekonomian merupakan faktor utama dalam mencapai sasaran pembangunan dan salah satu ciri strategi pembangunan yang harus dimiliki Indonesia yang mempunyai potensi sebagian dari sektor pertanian yaitu kebijaksanaan pembangunan yang menjaga keterkaitan antara sektor pertanian dengan sektor industri dalam bentuk agroindustri. Paparan ini sesuai dengan progam jangka panjang pembanguna ekonomi di Indonesia yaitu mewujudkan struktur ekonomi yang seimbang antara sektor industri dan pertanian.
Perekonomian Indonesia ditinjau dari sudut pandang makro bukan hanya dipengaruhi oleh perekonomian yang terjadi di dalam negeri namun juga perekonomian di Negara Negara maju serta Negara tujuan ekspor karena Karakteristik perekonomian Indonesia yang termasuk dalam kriteria “ small open economy ” menyebabkan dinamika yang terjadi dalam perekonomian global dapat memengaruhi perekonomian domestik.Terjadinya keseimbangan pasar keuangan nasional dengan pasar keuangan internasional, sebagaimana negara-negara emerging markets lainnya, memberi tantangan tersendiri bagi keseimbangan eksternal perekonomian Indonesia. Ruang lingkup perekonomian dari ekonomi makro lebih luas cakupannya seperti Tingkat suku bunga, inflasi dan nilai tukar Rupiah adalah variabel yang mempengaruhi unsur-unsur di dalam permintaan agregat yang meliputi konsumsi privat, investasi, pengeluaran pemerintah, ekspor dan impor. Dengan semakin membaiknya ketiga variabel tersebut, maka permintaan agregat juga akan mengalami perbaikan. Selain permintaan agregat juga terdapat penawaran agregat yaitu pasar tenaga kerja dan teknologi atau IPTEK. Agregat demand dan agregat supply memiliki masing proporsi 50 persen dalam agregat perekonomian Indonesia, sehingga penanganannya harus seimbang agar perekonomian nasional dapat berkembang seusai dengan keinginan pemerintah agarmasyarakat sejahtera.
Kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2012 diperkirakan oleh banyak pihak sebagai lebih baik daripada beberapa tahun sebelumnya. Economic outlook yang optimistik dikeluarkan oleh Pemerintah, Bank Indonesia, para ekonom, serta lembaga internasional. Optimisme itu bersumber dari pencapaian variable makroekonomi tahun 2010 yang sedikit melebihi harapan, disertai prediksi kondisi perekonomian dunia yang diyakini akan semakin membaik, setelah dua tahun sebelumnya terpengaruh oleh krisis keuangan di beberapa Negara maju. Kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2010 secara umum memang melebihi harapan target ekonomi, Data yang dikeluarkan BPS baru-baru ini memperlihatkan perkembangan perekonomian makro yang menuju perbaikan. Peningkatan pun dinilai berdukungan sumber pertumbuhan yang makin berimbang, diantaranya tercermin pada peran investasi dan ekspor yang meningkat. Semua di dukung oleh arus masuk modal asing yang besar, kondisi makroekonomi yang kondusif. Ditengah perekonomian yang membaik tersebut, pelaku ekonomi masih mengakui akan adanya beberapa tantangan utama dalam perumusan kebijakan, yaitu aliran masuk modal asing yang deras, ekses likuiditas yang tinggi, tekanan inflasi yang cenderung meningkat, efisiensi dan daya saing sektor perbankan yang masih rendah serta berbagai kendala di sektor riil.Tantangan terkait dengan aliran masuk modal asing yang deras tidak terlepas dari pemulihan ekonomi global yang terus berlanjut.



1.2    RUMUSAN MASALAH
a. Pengertian analisis keseimbangan
b. Arus Keseimbangan Perekonomian
C.Analisis Keseimbangan Model Keynesian dan Ekonomi Klasik

1.3    TUJUAN
tujuan pembuatan makalah ini sebagai sarana pembelajaran dari mata kuliah Sistem Ekonomi Indonesia dan mempelajari serta memahami tentang analisis keseimbangan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Analisis Keseimbangan
Yang dimaksud dengan analisis keseimbangan adalah analisis makro ekonomi tentang terbentuknya harga dan jumlah output berdasarkan asumsi bahwa di setiap pasar ( barang dan jasa, tenaga kerja, dan uang ) permintaan telah sama dengan penawaran, sehingga permintaan agregat telah sama dengan permintaan agregat.
2.1.1  Arus Keseimbangan Perekonomian
a.       Diagram Aliran Melingkar Perekonomian Dua Sektor
Yakni faktor produksi meliputi :
1.Perusahaan
2.Rumah Tangga
3.Pendapatan
4.Barang dan Jasa
5.Konsumsi
6.Investasi
7.Lembaga Keuangan
8.Tabungan
Bagian Atas menunjukkan aliran faktor produksi yang berasal dari rumah tangga digunakan perusahaan dalam kegiatan produksi dengan memberikan imbalan yang menjadi pendapatan bagi rumah tangga.  Bagian bawah menunjukkan aliran barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan yang akan dikonsumsi rumah tangga. Untuk itu, rumah tangga akan membayar perusahaan atas barang dan jasa yang dikonsumsi tersebut. Namun jika rumah tangga membelanjakan semua pendapatannya maka perekonomian akan seimbang karena antara pengeluaran dan pendapatan sama. Jika sektor rumah tangga memutuskan untuk menabung sebagian pendapatannya, maka keseimbangan akan terjadi jika lembaga keuangan menyalurkan tabungan ke perusahaan dalam bentuk investasi.
b.   Diagram Aliran Melingkar Perekonomian Tiga Sektor
Perekonomian tiga sektor adalah perekonomian makro yang hanya melibatkan tiga sektor ekonomi (pendekatan pengeluaran) yaitu sektor rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah. Pengeluaran sektor rumah tangga disebut pengeluaran konsumsi, sektor perusahaan disebut pengeluaran investasi, dan sektor pemerintah disebut pengeluaran pemerintah.
Pada perekonomian tiga sektor, rumah tangga tidak hanya menggunakan pendapatan untuk konsumsi dan menabung tetapi juga membayar pajak kepada pemerintah. Keseimbangan perekonomian akan terjadi jika investasi ditambah pengeluaran pemerintah sama besarnya dengan tabungan ditambah dengan pajak.
                                            
2.2 Model Keseimbangan Keynesian
Keynesianisme atau ekonomi Keynesian atau Teori Keynesian, adalah suatu teori ekonomi yang didasarkan pada ide ekonom Inggris abad ke-20, John Maynard Keynes. Teori ini mempromosikan suatu ekonomi campuran, Dimana baik negara maupun sektor swasta memegang peranan penting. Kebangkitan ekonomi Keynesianisme menandai berakhirnya ekonomi laissez-faire, suatu teori ekonomi yang berdasarkan pada keyakinan bahwa pasar dan sektor swasta dapat berjalan sendiri tanpa campur tangan negara.
Teori ini menyatakan bahwa trend ekonomi makro dapat mempengaruhi perilaku individu ekonomi mikro. Berbeda dengan teori ekonom klasik yang menyatakan bahwa proses ekonomi didasari oleh pengembangan output potensial, Keynes menekankan pentingnya permintaan agregat sebagai faktor utama penggerak perekonomian, terutama dalam perekonomian yang sedang lesu.Ia berpendapat bahwa kebijakan pemerintah dapat digunakan untuk meningkatkan permintaan pada level makro, untuk mengurangi pengangguran dan deflasi. Jika pemerintah meningkatkan pengeluarannya, uang yang beredar di masyarakat akan bertambah sehingga masyarakat akan terdorong untuk berbelanja dan meningkatkan permintaannya (sehingga permintaan agregat bertambah). Selain itu, tabungan juga akan meningkat sehingga dapat digunakan sebagai modal investasi, dan kondisi perekonomian akan kembali ke tingkat normal.Kesimpulan utama dari teori ini adalah bahwa tidak ada kecenderungan otomatis untuk menggerakan output dan lapangan pekerjaan ke kondisi full employment (lapangan kerja penuh). Kesimpulan ini bertentangan dengan prinsip ekonomi klasik seperti ekonomi supply-side yang menganjurkan untuk tidak menambah peredaran uang di masyarakat untuk menjaga titik keseimbangan di titik yang ideal.
Model keseimbangan Keynesian disusun berdasarkan salah satu penafsiran terhadap ide-ide Keynes yang termuat dalam bukunya, The General theory of Employment, Interest, and Money, yang kemudian dikenal sebagai The General Theory. Pembahasan model keseimbangan Keynes diperlukan karena ada dua alasan:
a.Untuk lebih memudahkan pemahaman tentang perilaku ekonomi makro memang
sebaiknya kita berangkat dari asumsi bahwa pasar dapat berada dalam
keseimbangan.
b.Kita dapat lebih mudah melakukan pembandingan antara analsis Klasik dengan Keynesian. Ini akan sangat membantu Anda dalam mengikuti uraian analisis
keseimbangan yang dibangun berdasarkan kombinasi pemikiran Klasik-Keynesian.

2.2.1 Pentingnya Sisi Permintaan
Jika model keseimbangan klasik sangat mementingkan sisi penawaran agregat, model keseimbangan Keynesian justru sangat memperhatikan sisi penawaran agregat. Pandangan Keynesian tersebut dapat dipahami dalam konteks perkembangan perekonomian Barat, ketika The General Theory diterbitkan. Ketika itu Depresi Besar yang melanda Negara-negara kapitalis, bukan disebabkan lemahnya sisi penawaran. Sebab teknologi yang ada, jumlah barang modal dan jumlah uang dalam perekonomian kapitalis sudah jauh lebih tinggi dan banyak dibanding awal modernisasi.Perekonomian terbuka / perekonomian empat sektor merupakan suatu negara yang mempunyai hubungan ekonomi dengan negara – negara lain. Dalam perekonomian terbuka sebagian produksi dalam negeri diekspor atau dijual ke luar negeri dan disamping itu terdapat pula barang di negara itu yang diimpor dari negara – negara lain. Perekonomian terbuka dinakan juga sebagai ekonomi empat sektor, yaitu suatu ekonomi yang dibedakan kepada empat sektor yaitu :
1.      Rumah tangga
2.      Perusahaan
3.      Pemerintah dan,
4.      Sektor luar negeri.

2.3 Analisis Keseimbangan Model Ekonomi Klasik
2.4.1Karakteristik Analisis Keseimbangan Klasik :
Karakteristik analisis dapat dilihat dari beberapa aspek , diantaranya asumsi – asumsi, fondasi mikronya, fokus perhatian pada sisi penawaran, dan dimensi waktu.
a.Asumsi–asumsi
Asumsi yang mendasari model IS-LM merupakan kombinasi asumsi model Klasik danKeynes,yaitu :
1.Pasar akan selalu dalam keadaan keseimbangan.
2. Berlakunya hukum walras : Hukum walras mengatakan bila perekonomian terdapat n pasar, dan sebanyak n-1 pasar telah berada dalam keseimbangan, maka pasar ke-n niscaya telah mencapai keseimbangan
3. Fungsi uang sebagai alat transaksi dan spekulas
4. Perekonomian adalah perekonomian tertutup
b.Pentingnya Fondasi Analisis Keseimbangan Mikro
Analisis keseimbangan makro klasik merupakan Analisis keseimbangan makro klasik merupakan pengembangan lebih lanjut dari analisis keseimbangan mikro. Dalam padangan kaum klasik, perekonomian secara makro akan berada dalam keseimbangan jika individu-individu dalam perekonomian terlebih dahulu berada dalam keseimbangan. Artinya, setiap produsen telah mencapai laba maksimum. Itulah sebabnya dalam mempelajari analisis makro klasik, kita harus mempelajari tentang perilaku konsumen, perilaku produsen dan pasar persaingan sempurna.Dari penjelasan ini nampak bahwa apa yang diproduksi (penawaran) akan terserap oleh permintaan, sampai pasar mencapai keseimbangan. Memang ada kemungkinan terjadi kelebihan permintaan tau penawaran, tatapi sifatnya sangat sementara, sampai pasar kembali berada dalam keseimbangan. Karenanya, yang lebih diperhatikan adalah sisi penawaran. Sebab jika penawaran terganggu konsumen dan atau produsen tidak atau belum mencapai keseimbangan.
Disamping itu, Klasik mengakui adanya perbedaan dimensi jangka waktu analisis. Analisis jangka pendek umumnya berdimensi < 5 tahun. Dalam jangka panjang semua input bersifat variabel. Sementra itu, juga, dilihat dari sisi penawaran, dalam jangka panjang perekonomian dianggap berada dalam kondisi dimanfaatkan secara penuh (full employment). Yang dimaksud dengan full employment adalah kondisi di mana faktor-faktor produksi yang ada, terutama barang modal dan tenaga kerja, tingkat pemanfaatannya 96 %.
Dalam model klasik, produksi merupakan fungsi dari jumlah barang modal yang tersedia (K) dan jumlah tenaga kerja (L). Y = f(K, L) Keseimbangan pasar tenaga kerja tercapai ketika permintaan tenaga kerja sama dengan tingkat penawarannya. Ketika itu, baik produsen maupun tnaga kerja telah mencapai kondisi optimal. Produsen mencapai keuntungan maksimum, tenaga kerja mencapai utuilitas maksimum. Klasik memandang uang hanya sebagai alat tukar, maka uang tidak dapat mempengaruhi tingkat output.  Uang hanya mempengaruhi permintaan agregat. Penambahan jumlah uang beredar akan mengingkatkan permintaan agregat.
c. Pentingnya analisis sisi penawaran Konsekuensi dari penjelasan pada butir a dan b di atas adalah tidak ada masalah dari sisi permintaan. Apa yang diproduksi akan terserap oleh permintaan, sampai pasar mencapai keseimbangan. Memang ada kemungkinan terjadi kelebihan permi ntaan dan penawaran, teetapi sifatnya sangat sementara,sampai pasar kembali berada dalam keseimbangan. Karenanya, yang perlu lebih diperhatikan adalah sisi penawaran. Sebab jika penawaran terganggu, konsumen dan atau produsen tidak atau belum mencapai keseimbangan. Pentingnya analisis sisi penawaran dari teori klasik dapat dipahami bila melihat situasi dan kondisi masyarakat pada saat teori ekonomi modern mulaim berkembang (abad 18 dan sesudahnya dibarat). Pada waktu itu masyarakat barat baru dalam tahap awal perkembangan. Tekhnologi belum begitu maju, tingkat kelahiran dan kematian penduduk sangat tinggi,sehingga jumlah penduduk relative konstan karena tingkat pertambahannya begitu lambat. Perekonomian masih berada dalam tahap pemenuhan kebutuhan sendiri, di mana kegiatan utamanya adalah pertanian pengumpulan hasil alam, terutam apeternakan dan perikanan. Tingkan penggunaan uang (tingkat monetisasi)juga masih sangat rendah.
Kelebihan produksi yang dimiliki oleh satu individu (keluarga) akan dipertukarkan (dengan produk lain yang dibutuhkan)dengan kelebihan produksi yang juga di alami oleh individu (keluarga)lain. Pertukaran baru terjadi jika terdapat pertemuan kebutuhan antara dua pihak. Proses pertukaran berlangsung muka berhadapan muka, sehingga proses tawar menawar terjadi tanpa perantara (auction market).
Mereka jug ahidup di alam yang relative keras(empat musim) di mana kegiatan pertanian tidak bias dilakukan sepanjang tahun. Karena itu yang menjadi masalah adalah bagaiman mengusahakan agar alam dapat menghasilkan lebih banyak dan lebih baik. Itulah sebabnya sisi penawaran sangat perlu diperhatikan. Di era modern sekarang ini, analisis sisi penawaran masih cukup relevan, baik di Negara-negara maju (eropa barat, amerika utara, dan jepang ) maupun di NSB, termasuk Indonesia. Sebab tanpa insentif dan stimulasi di sisi penawaran perekonomian sulit berkembang
Contoh : Penawaran Minyak Sawit Pasar minyak sawit dunia hingga pada tahun 2005 mencapai total produksi lebih dari 33 juta ton, lebih dari 85% diantaranya diproduksi oleh Malaysia dan Indonesia. Pertumbuhan produksi minyak sawit oleh Malaysia dan Indonesia terus tumbuh secara signifikan dalam sepuluh tahun terakhir sejalan dengan ekspansi lahan perkebunan kelapa sawit yang meningkat dengan tingkat pertumbuhan di atas 7% per tahun (BPS. 2005).
d. Analisis jangka pendek dan jangka panjang
Perbedaan dimensi jangka waktu dalam analisis dalam model keseimbangan klasik juga mencakup pengertian waktu keronologis. Analisis jangka pendek umumnya berdimensi waktu < 5 tahun. Dalam jangka panjang semua input bersifat variabel. Sementara itu, juga dilihat dari sisi penawaran , dalam jangka panjang perekonomian di anggap berada dalam kondisi di manfaatkan / dikaryakan secara penuh (full employment). Yang di maksud dengan full employment adalah kondisi di mana faktor faktor produksi yang ada, terutama barang modal dan tenaga kerja, tingkat permanfaatannya > 96%.
Perbedaan jangka pendek dan jangka panjang
Jangka Pendek
Didalam jangka pendek apabila sebagian dari faktor produksi di anggap tetap jumlahnya. Contoh: Perbandingan perusahaan roti dengan perusahaan pengangkutan udara.
 Jangka Panjang
Bahwa dalam jangka panjang setiap faktor produksi dapat ditambah jumlahnya kalau memang hal tersebut diperlukan. Contoh:Jumlah alat-alat produksi dapat di tambah,penggunaan mesin-mesin dapat di rombak dan dapat di pertinggi efisiensinya,jenis barang-barang baru dapat diproduksikan.
yang digunakan.
 2.4 Kesempatan kerja dalam keseimbangan
Yang dimaksud dengan kesempatan kerja adalah jumlah kesempatan kerja yang tersedia pada pasar tenaga kerja dalam keseimbangan. Kesempatan kerja dalam keseimbangan tidak mencerminkan kesempatan kerja yang sebenarnya tersedia. Sebab , kesempatan kerja dalam keseimbagan merupakan interaksi antara kekuatan permintaan dengan penawaran tenaga kerja.
a. Permintaan tenaga kerja
Permintaan tenaga kerja dalam keseimbanga adalah jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai lba maksimum. Karena beroperasi dalam pasar persaingan sempurna , maka posisis perusahaan adalah pricetakaer, dimana haraga tyang ditetapkan pasar merupakan penerimaan marjinal ( marginal revenue, disingkat MR) perusahaan. Untuk mencapai kondisi laba maksimum, perusahaan harus menyamakan MR dengan MC (MR=MC).
Pada saat belajar tentang teori biaya, biaya marjinal atau marjinal cost MC adaalh tambahan biaya yang harus dikeluarkan karena menambah output sebanyak satu unit. Juga MC mempunyai hubungan terbalik dengan produksi marjinal tenaga kerja (MPL), sehingga jika upah per orang tenaga kerja adalah W, maka biaya marjinal (MC) adalah:

MC= W/MPL
Karena laba maksimum tercapai pada saat MR=P=MC, maka:
P=W/MPL Atau MPL= W/P
Persamaan ini menggambarkan fungsi permintaan tenaga kerja , yang secara umum dapat ditulissebagai:DL= f(W/P)
(W/P) disebut sebagai upah riil (real wage). Upah riil akan berubah jika upah nominal dan atau harga berubah. Jika tingkat upah nominal dianggap tetap, dari persamaan (W/P) terlihat bahwa upah riil akan menjadi lebih rendah bila tingkat harga jual barang makin tinggi. Misalnya, awalnya upah nominal adalah Rp 10.000/hari,sedangkan harga jual perunit output adalah Rp 1000 maka upah riil tenaga kerja adalah 10. Bila harga jual perunit naik manjadi Rp 2000 maka upah riil menjadi 5. Dengan asumsi upah nominal tetap, maka kenaikan harga jual output menyebabkan upah riil menjadi lebih murah.Tingkat upah riil juga akan turun jika harga jual barang tetap, tetapi tingkat upah nominal turun. Bila harga jual perunit output adalah Rp 1000 maka upah rii pada upah nominal Rp 10000 atau sama dengan 10 adalah lebih murah dibandingkan dengan bila upah nominal Rp 20000/hari (samadengan 20).
Bila upah riil turun , produsen akan mau menambah tenaga kerja yang akan digunakan. Sebab, misalnya jika harga jual naik, produsen mau meningkatkan produksinya, yang dapat berarti meningkatkan permintaan tenaga kerja. Dengan kata lain, permintaan terhadap tenaga kerja berhubungan terbalik dengan tingkat upah riil:∂L/∂(W/P) < 0Jika upah riil turun, permintaan terhadap tenaga kerja meningkat. Begitu sebaliknya. Dari Persamaan ini jumlah tenaga kerja yang memberikan keuntungan maksimum tercapai pada saat upah riil (W/P) sama dengan produksi marjinal tenaga kerja (MPL).
c.       Penawaran Tenaga kerja
Penawaran tenaga kerja adalah jumlah jam kerja yang ditawarkan oleh individu (konsumen) pada berbagai tingkat upah(nominal), dalam upaya memaksimumkan utilitas hidupnya. Jadi, dalam analisis makro klasik, penawaran tenaga kerja merupakan konsep keseimbangan konsumen.Untuk memaksimumkan kegunaan utilitasnya, konsumen harus memaksimumkan utilitas kegiatan konsumsinya. Untuk memaksimumkan kegiatan konsumsinya, konsumen harus mempunyai pengahasilan agar dapat membeli barang dan jasa. Dia harus bekerja.Jumlah jam kerja yang ditawarkan konsumen sangat tergantung pada prefensinya tentang bekerja atau tidak bekerja dan biaya ekonomi(opportunity cost) dari tidak bekerja. Maksudnya, konsumen mempunyai pilihan kombinasi alokasi waktunya(yang satu hari maksimal 24 jam bekerja) untuk bekerja atau tidak bekerja. Jika memilih tidak bekerja, dia dapat menikmati waktunya untuk kegiatan lain, tetapi dia akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh penghasilan. Keduanya dapat dikombinasikan untuk mencapai utilitas maksimum sesuai dengan prefensinya(digambarkan dalam kurva indiferensi). Bagi yang kurang suka bekerja mungkin, waktu yang dialokasikan untuk bekerja adalah lebih sedikit dibandingkan waktu untuk bekerja. Sebaliknya mereka yang kecanduan bekerja(work holic)hampir semua waktunya yang 24 sehari digunakan untuk bekerja .
Sama seperti produsen, pertimbangan utama konsumen untuk mengalokasikan jam kerjanya adalah tingakt upah riil. Jika upah riil makin tinggi, maka biaya ekonomi dari tidak bekerja akan makin mahal. Konsumen akan menambah jam kerjanya untuk menambah penghasilan.Dengan penghasilan yang tinggi, konsumen akan mencapai kondisi keseimbangan ditingkat yang lebih tinggi juga. Atau utilitas hidup konsumen makin tinggi
Dalam kondisi normal,konsumen tidak ingin menambah jam kerjanya jika upah riil tidak meningkat. Sehingga hubungan positif antara upah riil dengan penawaran tenaga kerja(jam kerja) adalah
SL=f(w/p)
Dimana :

SL= Penawaran tenaga kerja
(W/P)= Upah riil
Hubungan positif antara penawaran tenaga kerja dengan tingkat upah riil dapat divisualisasikan dalam kurva penawaran tenaga kerja berikut ini.
c. Keseimbangan pasar tenaga kerja dan tingkat input
Kerja bersaing dengan waktu luang (leisure). Jika para pekerja member nilai positif pada waktu luang, terdapat kenaikan manfaat negate dihubungkan dengan tiap tambahan jam input tenaga kerja. Kita akan mengansumsikan bahwa kenaikan manfaat yang negative dari kerja dapat dibayar dengan kenaikan balas jasa material .

2.5 Jumlah Uang yang beredar Keseimbangan Ekonomi , dan Tingkat Harga
a. Pengaruh Jumlah Uang Yang Beredar Terhadap Permintaan Agregat
Karena fungsi uang hanya sebagai alat tukar, maka uang tidak dapat mempengaruhi tingkat output. uang hanya mempengaruhi permintaan agregat. Penambahan jumlah uang yang beredar akan meningkatkan permintaan agregat.
b. Penawaran Agregat
Sementara itu, dalam anlisis klasik, perekonomian berada dalam kondisi kesempatan kerja penuh ( full employment ). Konsekuensi dari asumsi ini adalah tingkat penawaran tidak dapat ditambah lagi. Secara grafis hal itu ditunjukkan dengan tegak lurusnya kurva penawaran agregat (AS) seperti tampak pada Diagram I.5.b. misalkan saja, kondisi full employment menghasilkan output rill sebesar 2000 unit, yang dapat juga dinotasikan sebagai Y12
2.6 Ekspor
Jika suatu negara melakukan ekspor barang dan jasa ke Negara lain, maka ia harus memproduksi barang dan jasa melebihi jumlah produksi yang diperlukan di dalam negri.
Dengan meningkatnya jumlah produk (barang dan jasa) yang dihasilkan oleh suatu Negara, maka hal ini juga akan  meningkatkan pendapatan nasional (Y) negara tersebut.
Karena ekspor merupakan salah satu jenis pengeluaran agregat (aggregate expenditure), sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional yang akan dicapai oleh suatu Negara.
“Apabila ekspor meningkat, maka pengeluaran agregat akan meningkat pula, dan keadaan ini selanjutnya akan menaikan pendapatan nasional”.
“Namun sebaliknya, pendapatan nasional (Y) tidak dapat mempengaruhi besar kecilnya ekspor”. Apabila pendapatan nasional bertambah besar, ekspor belum tentu meningkat, atau besarnya ekspor dapat meningkat atau mengalami perubahan, meskipun pendapatan nasional tetap besarnya”.
Besarnya kecilnya ekspor tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional yang terjadi dalam perekonomian sehingga fungsi ekspor mempunyai bentuk yang sama dengan fungsi investasi dan pengeluaran pemerintah.

BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
Analisis keseimbangan berperan penting dalam pemantaun perkembangan perekonomian suatu negara. Tanpa ada nya sistem analisis dalam perekonomian, maka keseimbangan pasar dan arus ekonomi tidak akan berjalan dengan lancara. Selain itu, masyarakat akan merasa kerugian atas apa yang dihasilkan pemerintah terhadap perekonomian bilamana keseimbangan pasar tidak berjalan dengan baik.
Pengertian dari analisis keseimbangan adalah adalah analisis makroekonomi tentang terbentuknya harga dan jumlah output berdasarkan asumsi bahwa di setiap pasar ( barang dan jasa, tenaga kerja, dan uang ) permintaan telah sama dengan penawaran, sehingga permintaan agregat telah sama dengan permintaan agregat. Dari sini bisa terlihat asumsi pasar terhadap keseimbangan perekonomian. Terbentuknya harga di pasaran diketahui dari analisis yang di buat pemerintah atas keseimbangan penawaran dan permintaan.
Arus perekonomian indonesia, terdapat 4 sektor, yang mencakup produsen-konsumsi(Nasioanl), lalu produsen-konsumsi-pemerintah (nasional), dan produsen-konsumen-pemerintah-luar negeri (internasional




DAFTAR PUSTAKA

 http://id.wikipedia.org/wiki/Adam_Smith
www.adamsmith.org/
www.media.isnet.org/iptek/100/AdamSmith.html
www.ahim.staff.gunadarma.ac.id/…/Bab+2+Teori+Ekonomi+Klasik+dan+Keyness.ppt
www.olimpiade.org/Forum/viewtopic.php?t=1628 diakses tanggal







































No comments:

Post a Comment

Popular Posts