Tuesday, January 10, 2017

Contoh Makalah Pola Pikir, Tindak dan Fungsi Sistem Sosial Budaya Indonesia

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah suatu negara yang memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika. Warga negaranya pun adadalah masyarakat majemuk yang menempati seluruh wilayah tanah air dan memiliki bermacam-macam budaya, adat  istiadat dan agama sehingga  meenimbulkan dan memunculkan keanekaragaman disetiap kehidupan sosialnya.
Pada dasarnya dalam setiap kehidupan bermasyarakat tentunya kita harus memiliki suatu pandangan hidup yang bisa memberikan sesuatu hal keuntungan agar kehidupan bisa berjalan dengan makmur dan sejahtera. Negara indonesia mempunyai pandangan hidup yang terpandang pada falsafah pancasila dan haruslah merupakan suatu perwujaudan nilai-nilai pancasilais dan undang-undang dasar 1945.
Pernyataan diatas mengungkapkan bahwa masyarakat atau warga negara harus menjunjung tinggi harapan yang ada didalam pancasila dan undang-undang dasar 1945. Akan tetapi berbagai permasalahan dalam tata nilai, tata laku dan tata sosial masyarakat Indonesia saat ini sudah sangat memprihatinkan serta mengabaikan apa yang menjadi harapan bangsa Indonesia yang terdapat pada Pancasila dan undang-undang dasar 1945.
Demikian dengan adanya problematika tersebut kami membuat suatu karya tulis yang berjudul Pola Pikir, Pola Tindak dan Fungsi Sistem Sosial Budaya Indonesia yang tidak lain agar diharapkan masyarakat atau warga negara indonesia saat ini mampu menjadi masyarakat yang dapa mengimplementasikan falsafah pancasila dan undang-undang dasar 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Asas Sistem Sosial Budaya Indonesia ?
2.      Bagaimana Pola Pikir dan Pola Tindak Sistem Sosial Budaya Indonesia ?
3.      Apa yang menjadi fungsi dari Sistem Sosial Budaya Indonesia ?

1.3  Batasan Masalah
Demikian agar pembahasan didalam makalah ini tidak melebar kemana-mana, para penulis hanya menitik beratkan pemebahasan yang ada didalam rumusan permasalahan saja.

1.4  Tujuan
1.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia.
2.      Untuk memeberikan Informasi kepada pembaca.
3.      Untuk memberikan rangsangan yang dapat menimbulkan efek positif terhadap implementasi dari Sistem Sosial Budaya Indonesia.

1.5  Manfaat
1.      Agar para penulis dan pembaca mendapatkan ilmu pengetahuan dari pembahasan yang ada pada makalah ini.
2.      Agar para penulis dan pembaca mampu mengerti dan memahami arti dari Asas, Pola Pikir, Pola Tindak dan Fungsi dari Sistem Sosial Budaya Indonesia.
3.      Agar para penulis dan pembaca mampu mengimplementasikannya dalam  kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Apa yang dimaksud dengan Asas Sistem Sosial Budaya Indonesia ?
Definisi asas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah dasar atau hukum dasar. Jika kita kaitkan anatara Asas dengan Sostem Sosial Budaya Indonesia bisa menjadi suatu prinsip dasar yang menjadi acuan berpikir kelompok; masyarakat; warga negara Indonesia dalam mengambil keputusan-keputusan yang penting dalam kehidupan sosial budaya berbangsa dan bernegara.
Indonesia sudah memiliki asas sejak dahulu kala ketika negara ini berdiri dengan bukti adanya asas yang terdapat pada pancasila sehingga pancasila ini menjadi konsensus nasional yang mampu menimbulkan integrasi yang sering kita sebut (WNI) dengan Bhineka Tunggal Ika. Konsesus dapat diartikan sebagai persetujuan dan kesepakatan yang sifatnya umum mengenai aturan, nilai-nilai, norma-norma dalam menentukan sejumlah tujuaan dan upaya mencapai peranan yang ada didalam suatu sistem sosial. Model konsensus atau model integrasi memiliki landasan sebagai berikut:
1.      Setiap masyarakat memiliki suatu struktur yang abadi dan mapan.
2.      Setiap unsur dalam masyarakat memiliki fungsinya masing-masing dalam kelangsungan masyarakata tersebut sebagai suatu sistem keseluruhan.
3.      Unsur dalam masyrakat itu terintegrasi dan seimbang.
4.      Kelanjutan masyarakat itu berdasarkan pada kerjasama dan mufakat akan nilai-nilai.
5.      Kehidupan sosial bergantung pada persatuan dan kesatuan.
Konsensus nasional yang mendapat perwujudannya didalam sistem sosial budaya indonesia yang didasarkan pada asas penting, diantaranya sebagai berikut:
a.       Asas kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Kesempurnaan hanya dapat diraih, digapai dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara ketika ketaqwaan mucul didalam hati nurani masyarakat itu  karena segala yang didapatkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini adalah rahamat Tuhan Yang Maha Esa.
b.      Asas Merdeka
Kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, karena itu setiap warga negara bebas mempunyai tanggung jawab dan mempunyai kewajiban berbangsa dan bernegara yang mampu menghargai, menghormati dan menjunjung tinggi kemerdekaan yang telah diraih.
c.       Asas persatuan dan kesatuan
Bangsa Indonesia terdiri dari ragam suku, bahasa, budaya, adat istiadat kebiasaan dari berbagai daerah dan lain-lain yang telah membentuk Negara Kesatuan Republiuk Indonesia yang meletakkan persatuan dan kesatuannya sebagai asas sosial budaya indonesia.
d.      Asas kedaulatan rakyat
Kehidupan pribadi atau keluarga dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus selalu mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam rangka mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan golongan/pribadi.
e.       Asas adil dan makmur
Setiap pribadi atau keluarga dalam kehidupan harus mempunyai kehidupan yang layak dan adil sehingga pekerjaan, pendidikan, profesi, kesehatan, pangan, pakaian, perumahan dan keprcayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa menjadi hak yang dipertanggungjawabkan dalam bermasyarakatm berbangsa dan bernegara.
2.2  Bagaimana Pola Pikir dan Pola Tindak Sistem Sosial Budaya Indonesia ?
Menyadari betapa bhinekanya masyarakat Indonesia, suatu masyarakat yang majemuk yang hidup tersebar diseluruh wilayah tanah air, secara sosial kultur masyarakat Indonesia memang benar-benar ragam sehingga menimbulkan keragaman institusi dalam masyarakat. Institusi adalah suatu konsep sosiologi yang paling luas digunakan, walaupun memiliki beberapa pengertian yang berlainan :
a.       Digunakan untuk merujuk satu badan, seperti universitas dan perkumpulan;
b.      Organisasi yang khusus atau disebut pula institusi total, seperti penjara atau rumah sakit;
c.       Suatu pola tingkah laku yang telah menjadi biasa atau suatu pola relasi sosial yang memiliki tujuan sosial tertentu.
Bronislaw Malinowski menganggap institusi sosial merupakan konsep utama untuk memahami masyarakat, yang setiap institusi saling berkaitan dan masing-masing memiliki fungsinya. Sedangakan Koenjaraningrat mengemukakan bahwa institusi itu menegnai kelakuan berpola dari manusia dalam kebudayaan yang terdiri atas tiga wujud, yaitu :
a.       Wujud idiil;
b.      Wujud kelakuan dan ;
c.       Wujud fisik dari kebudayaan.
Wujud kebudayaan ini dipakai didalam uraian menurut ahli yaitu wujud kebudayaan (koentjaningrat, 2000: 5), adalah sebagai berikut:
1.      Wujud idiil (adat tata kelakuan) yang bersifat abstrak, tidak dapat diraba. Pikiran dari masyarakat dimana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup yang nampak pada karangan, lagu-lagu. Fungsinya ada;ah pengatur, penta, pengendali dan pemberi arah kelakuan manusia dalam masyarakat.
2.      Wujud kedua dalam sistem sosial adalah mengenai kelakuan yang berpola dari manusia itu sendiri. Wujud kelakuan ini terdiri dari aktivitas manusia yang berinteraksi yang selalu mengikuti pola tertentu, sifatnya kongkrit dan bisa diobservasi.
3.      Wujud kebudayaan fisik yang bersifat paling kongkrit dan berupa benda yang dapat diraba dan dilihat.
Keseluruhan dari ketiga wujud tersebut dalam kenyataannya kehidupan masyarakat tidak terpisah antara satu dengan yang lainnya. Wjud kebudayaan idiil memberi arah kepada perbuatan dan karya manusia, pikiran atau ide dan karya manusia menghasilkan benda kebudayaan fisik. Sebaliknya kebudayaan fisik membentuk suatu lingkungan hidup tertentu yang makin lama makin menjauhkan manusia dari lingkungan alamiahnya, sehingga mempengaruhi pola perbuatan, bahkan juga mempengaruhi cara berpikirnya.          


A.    Pola pikir Sistem Sosial Budaya Indonesia
Setelah penyampaian uraian diatas, selanjutnya adalah beberapa pola pikir sistem sosial budaya indonesia dan diantaranya adalah:
§  Negara Berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa
Negara yang menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya dan kepercayaan itu dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara mempunyai kewajiban dan tanggung jawab bersama dalam menyelenggarakan kehidupan negara.oleh karena itu, kehidupan beragama atau kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus dapat mewujudkan kepribadian bangsa Indonesia yang percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
§  Negara Persatuan
Negara Republik Indinesia adalah negara persatuan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang dasar 1945. Hal ini berarti bahwa penyelenggaraan kehidupan negara harus berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekuen. Oleh karena itu, pembangunan nasional adalah pengamalan Pancasila dan hakikat pembanguan nasional itu adalah pembangunan seluruh manusia Indonesia dalam kehidupan dunia yang serba cepat dan canggih.
§  Demokrasi Pancasila
Dalam negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan, kehidupan pribadi atau keluarga dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus mampu memilih perwakilannya dan pemimpinnya yang dapat bermusyawarah untuk mufakat dalam mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan golongan dan perseorangan demi terselenggaranya kesejahteraan sosial bagi se;luruh rakyat. Karena itu, sistem menejemen nasional perlu ditegakan, baik melalui peraturan perundang-undangan Mupun moral.
§  Keadilan Sosial bagi Semua Rakyat
Letak geografis Indonesia, sumber daya alam dan penduduk Indonesia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus mempunyai politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan yang berkeadilan bagi semua rakyat. Pekerjaan dan penghidupan yang layak, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan tulisan dan lisan, pendidikan dan pengajaran, pemeliharaan fakir miskin dan anak-anak terlantar harus diwujudkan secara adil dan merata demi mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
§  Budi Pekerti
Setiap pribadi atau keluarga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur harus memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur. Hal ini berarti bahwa kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaan itu harus dijamin, dimana pendidikan dan pengajaran menjadi hak warga negara yang membutuhkan suatu sistem pendidikan nasional. Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi daya rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah seluruh Indonesia. Kebudayaan itu harus menuju kearah kemajuan serta tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.

B.     Pola Tindak Sistem Budaya Indonesia
Berikut ini adalah beberapa pola tindak dlam sistem sosial budaya indonesia, diantaranya:
·         Gotong Royong
Persatuan dan kesatuan hanya terwujud melalui gotong royong, suatu sikap kebersamaan dan tenggang rasa, baik dalam suka maupun duka, kehidupan keluarga dan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan gotong royong itu setiap orang menemui dirinya dalam persatuan dan kesatuan dalam pribadi/keluarga maupun masyarakat.
·         Prasaja
Keadilan sosial bagi seluruh masyarakat tidak akan terwujud apabila kehidupan yang sederhana, hemat, cermat, disiplin, profesional dan tertib tidak dilaksanakan. Kesederhanaan itu bahkan memudahkan terjadinya gotong royong yang mewujudkan kesatuan dan persatuan.
·         Musyawarah untuk Mufakat
Mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan golongan atau perorangan dapat menemui perbedaan yang tidak dapat diakhiri dengan perpecahan dan perpisahan, maupun pertentangan. Agar persatuan dan kesatuan tetap terbina, maka musyawarah untuk mufakat tentang kepemimpinan, pengelolaan dan pengenalian adalah syarat mutlak.
·         Kesatria
Persatuan dan kesatuan, maupun keadilan sosial tidak dapat terwujud tanpa keberanian, kejujuran, kesetiaan, pengabdian dan perjuangan yang tidak mengenal menyerah demi kehidupan bersama. Dengan kesatria, cinta terhadap tanah air, bangsa dan negara maupun sikap perjuangan dan profesional dapat berlangsung sepanjang masa.
·         Dinamis
Kehidupan pribadi/keluarga, bangsa dan negara juga bersifat dinamis sesuai dengan zaman, sehingga waktu sangat penting dalam rangka persatuan dan kesatua, maupun keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2.3   Fungsi Sistem Sosial Budaya Indonesia
                  Kita dapat melihat Fungsi sistem sosial budaya indonesia dari beberapa aspek, diantaranya sebagai berikut:
Ø  Dalam Berkeluarga
Keluarga adalah lahan pembibitan manusiaseutuhnya. Keluarga adalah organisasi alam yang penuh kasih sayang. Karena itu, dengan asas, pola pikir, pola tindak, tata sosial (keluarga) dan tata nilai sistem sosial budaya Indonesia harus ditanan dalam berkeluarga agar seseorang itu dapat berperan optimal dalam masyarakat.
Ø  Dalam Bermasyarakat
Dalam bermasyarakat, baik pribadi atau keluarga itu berkelompok dalam golongan atau organisasi sosial kemasyarakatan. Organisasi sosial kemasyarakatan ini adalah lahan pengkaderan, sebagai keluarga buatan, gotong royong buatan, yang penuh perbedaan kepentingan. Pola pikir, pola tindak, tata laku, tata sosial (organisasi), dan tata nilai sistem sosial budaya Indonesia tersebut harus dihayati dab diamalkan dalam bermasyarakat agar pribadi atau organisasi itu dapat berperan optimal dalam berbangsa dan bernegara.
Ø  Dalam Berbangsa dan Bernegara
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, penyelenggaraan negara dan pemerintahan harus mengutamakan kepentingan umum. Organisasi negara merupakan lahan pengabdian yang penuh pengabdian terhadap masyarakat dan bangsa sebagai pemimpin bangsa dan negara.


BAB 3
PENUTUPAN
3.1  Kesimpulan
Setelah penulis menguraikan beberapa pemebahasan mengenai Asas, Pola Pikir, Pola Tindak dan Fungsi Sistem Sosial Budaya Indonesia. Maka dari itu kami dapat menyimpulkan bahwa Asas Sistem Sosial Budaya Indonesia berlandaskan pada prinsip dasar yang ada pada falsafah pancasila dan undang-undang dasar 1945. Pola pikir nya pun sesuai dengan isi dari pancasila dan undang-undang dasar 1945 kemudian Pola tindaknya cenderung untuk menyelesaikan setiap permasalahan dengan bekerjasama dan fungsi dari sistem sosial budaya indonesia adalah untuk menjadikan masyarakat atau warga negara yang baik, makmur dan sejahtera dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
 
3.2  Kritik dan Saran
Sebetulnya negara indonesia ini adalah negara maju yang tertinggal oleh negara-negara maju lainnya, dilihat dari kehidupan sosial budaya pun dewasa ini bertransformasi menjadi lebih maju akan tetapi masih tertinggal oleh negara-negara lain karena indonesia melangkah hanya satu langkah dan negara lain melangkah sampai sepuluh langkah jadi otomatis kita tertinggal. Seharusnya kita lebih membudidayakan apa yang menjadi milik indonesia bukan menjunjung tinggi budaya yang masuk dari budaya asing.
Alangkah baiknya kita sebagai warga negara indonesia tidak melupakan ciri khas kebudayaan yang telah digagas ileh pendahulu karena setiap kebudayaan di indonesia ini adalah aset yang sangat berharga bagi negara yang kita cintai ini. Terima kasih

DAFTAR PUSTAKA

Ranjabar, J. (2006). Sistem Sosial Budaya (Suatu Pengantar). Bogor: Ghalia Indonesia.
wikipedia. (n.d.). About Us Google. Retrieved 11 2016, 21, from Google Corporation: https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_sosial_budaya_Indonesia
koentjaninggrat. (2009). Ilmu Antropologi. Jakarta: Renaka Cipta . Hal 288-289
About Us Google. (n.d.). Retrieved 11 21, 2016, from Google Corporation: http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-asas/


No comments:

Post a Comment

Popular Posts