Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa
komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk
kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan
ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan
dengan orang lain. Melalui komunikasi kita bekerja sama dengan anggota masyarakat
(keluarga, kelompok belajar, perguruan tinggi, RT, RW, desa, kota, dan negara
secara keseluruhan) untuk mencapai tujuan bersama.
Orang
yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia bisa dipastikan akan
"tersesat," karena ia tidak sempat menata dirinya dalam suatu
lingkungan sosial. Komunikasi lah yang memungkinkan individu membangun suatu
kerangka rujukan dan menggunakannya sebagai panduan untuk menafsirkan situasi
apa pun yang ia hadapi. Komunikasi pula yang memungkinkannya mempelajari dan menerapkan
strategi-strategi adaptif untuk mengatasi situasi situasi problematik yang ia
masuki. Tanpa melibatkan diri dalam komunikasi, seseorang tidak akan tahu
bagaimana makan, minum, berbicara sebagai manusia dan memperlakukan manusia lain
secara beradab, karena cara-cara berperilaku tersebut harus dipelajari lewat
pengasuhan keluarga dan pergaulan dengan orang lain yang intinya adalah
komunikasi.
Baca Juga: Komunikasi Pembentukan Konsep Diri
Baca Juga: Komunikasi Pembentukan Konsep Diri
Anak-anak
yang karena kecelakaan, kesengsaraan, atau karena hal lain terisolasi atau
terabaikan oleh manusia lainnya, akan tampak liar. Perilaku mereka lebih
menyerupai perilaku hewan daripada perilaku manusia. Bahasa mereka sering
merupakan suara-suara tidak bermakna seperti teriakan, jeritan, dengkuran,
gerutuan, desahan, dan suara-suara ganjil lainnya Maka Victor, manusia liar asal Aveyron yang dibesarkan serigala, yang hidup akhir abad ke-18, juga makan, minum dan berperilaku seperti pengasuhnya serigala. Sayang, Victor mati muda, sesudah ia ditemukan manusia beradab dan dicoba dididik menjadi manusia
normal seperti kita. Implisit dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial mengakui bahwa budaya dan komunikasi itu mempunyai hubungan timbal balik, seperti dua sisi dari satu mata uang. Budaya menjadi bagian dari perilaku komunikasi, dan pada gilirannya komunikasi pun turut menentukan, memelihara, mengembangkan atau mewariskan budaya. Benar kata Edward T Hall bahwa "budaya adalah komunikasi” dan "komunikasi adalah budaya.”
gerutuan, desahan, dan suara-suara ganjil lainnya Maka Victor, manusia liar asal Aveyron yang dibesarkan serigala, yang hidup akhir abad ke-18, juga makan, minum dan berperilaku seperti pengasuhnya serigala. Sayang, Victor mati muda, sesudah ia ditemukan manusia beradab dan dicoba dididik menjadi manusia
normal seperti kita. Implisit dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial mengakui bahwa budaya dan komunikasi itu mempunyai hubungan timbal balik, seperti dua sisi dari satu mata uang. Budaya menjadi bagian dari perilaku komunikasi, dan pada gilirannya komunikasi pun turut menentukan, memelihara, mengembangkan atau mewariskan budaya. Benar kata Edward T Hall bahwa "budaya adalah komunikasi” dan "komunikasi adalah budaya.”
Baca Juga: FUNGSI-FUNGSI KOMUNIKASI
Pada
satu sisi, komunikasi merupakan mekanisme untuk menyosialisasikan norma norma
budaya masyarakat, baik secara suatu masyarakat kepada masyarakat lainnya dari
ataupun secara vertikal, dari suatu generasi kepada generasi berikutnya Pada
sisi lain, budaya menetapkan norma-norma (komunikasi) yang dianggap sesuai
untuk suatu kelompok, misalnya Laki-laki tidak gampang menangis, tidak bermain
bone "Anak perempuan tidak bermain pistol-pistolan, pedang-pedangan, atau mobil-mobilan.
"Jangan makan dengan tangan kiri” "Jangan melawan orangtua.” ”Duduklah
dengan sopan” “Jangan menatap mata atasan," “Bersikaplah ramah kepada tamu”
“Jangan membicarakan kebesaran dunia di dalam masjid," dan sebagainya.
Budaya ini bahkan mempengaruhi kita setelah kita mati. Pengurusan orang yang
meninggal apakah mayatnya dikafani atau dalam peti mati, setelah itu apakah ada
tahlilan atau tidak, juga bergantung pada norma norma budaya yang berlaku pada
komunitas kita.
Alfred
Korzybski menyatakan bahwa kemampuan manusia berkomunikasi menjadikan mereka
"pengikat waktu" (time-binder)
Pengikatan waktu (time-binding)
merujuk pada kemampuan manusia untuk mewariskan pengetahuan dari generasi ke
generasi dan dari budaya ke budaya. Manusia tidak perlu memulai setiap generasi
sebagai generasi yang baru. Mereka mampu mengambil pengetahuan masa lalu, mengujinya
berdasarkan fakta-fakta mutakhir dan meramalkan masa depan. Menurut Korzybski, pengikatan
waktu ini jelas merupakan karakteristik yang membedakan manusia dengan bentuk
lain kehidupan. Dengan kemampuan tersebut, manusia mampu mengendalikan dan
mengubah lingkungan mereka.
Baca Juga: Komunikasi Pernyataan Eksistensi Diri
Baca Juga: Komunikasi Pernyataan Eksistensi Diri
Kita
dapat memperkirakan nilai-nilai yang dianut orang-orang berdasarkan
kelompok-kelompok yang mereka masuki. Bila seseorang lama belajar di pesantren
kita dapat memperkirakan sikap dan perilakunya, misalnya pengetahuan agamanya
relatif, luas penampilannya sederhana, dan lebih rajin beribadah daripada rata-rata
Muslim. Kita pun dapat memperkirakan meskipun perkiraan kita tidak selalu
benar, sifat dan tindakan politikus, pengusaha, ilmuwan, pramuka, pemusik,
preman, homoseksual, dan sebagainya.
Sebagian
kesulitan komunikasi berasal dari fakta bahwa kelompok-kelompok budaya atau
subkultur dalam suatu budaya mempunyai perangkat norma berlainan. Misalnya,
terdapat perbedaan dalam norma norma komunikasi antara kaum militer dengan kaum
sipil, kaum abangan dengan kaum santri, kaum konservatif dengan kaum radikal,
penduduk kota dengan penduduk desa, warga Nahdlatul Ulama (NU) dengan warga
Muhammadiya dan bahkan antara generasi tua dengan generasi muda.
Baca Juga: Komunikasi Untuk Kelangsungan Hidup
Baca Juga: Komunikasi Untuk Kelangsungan Hidup
oleh karena fakta atau rangsangan komunikasi
yang sama mungkin di persepsi secara berbeda oleh kelompok-kelompok berbeda
kultur atau subkultur, kesalahpahaman hampir dapat dihindari. Akan tetapi, ini
tidak berarti bahwa berbeda itu buruk. Kematangan dalam budaya ditandai dengan
toleransi atas perbedaan. Mengutuk orang lain karena mereka berbeda adalah tanda
kebebalan dan kecongkakan.
No comments:
Post a Comment