http://ujiansma.com |
Mengapa
kita berkomunikasi? Apakah fungsi komunikasi bagi manusia? Pertanyaan ini
begitu luas, bisa dilihat dari berbagai sudut pandang, sehingga tidak mudah
kita jawab. Para pakar selama ini lebih fasih membahas "Bagaimana
berkomunikasi dari pada "Mengapa kita berkomunikasi." Dari perspektif
agama, secara gampang kita bisa menjawab bahwa Tuhan-lah yang mengajari kita
berkomunikasi, dengan menggunakan akal dan kemampuan berbahasa yang dianugerahkan-Nya
kepada kita. Al-Qur'an mengatakan, "Tuhan
yang Maha Pemurah, yang telah mengajarkan Al Qur'an. Dia menciptakan manusia,
yang mengajarinya pandai berbicara" Rahman : 1-4). Perhatikan pula ayat-ayat
berikut.
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama
benda seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat, lalu berfirman
“Sebutkanlah pada-Ku nama-nama benda itu jika kamu orang-orang yang benar!”
Mereka menjawab: “Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa
yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” Allah berfirman: “Hai Adam, beritahukanlah
kepada mereka nama benda-benda ini.” Maka setelah diberitahukannya kepada
mereka nama benda-benda itu, Allah berfirman: “Bukankan sudah Kukatakan
kepadamu bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan
mengetahui apa yang kamu lahirkan dan yang kamu sembunyikan” (Al-Baqarah:31-33).
Pertanyaan
besar “Mengapa kita berkomunikasi?” mungkin lebih baik dirumuskan menjadi
beberapa pertanyaan spesifik, sehingga lebih mudah kita jawab, seperti: “Apa
yang mendorong kita berkomunikasi?” “Manfaat-manfaat apa yang kita peroleh dari
komunikasi?” “Sejauh mana komunikasi memberikan andil kepada kepuasan kita?”
“Bagaimana faktor-faktor seperti citra-diri, pengalaman kita, situasi
komunikasi, dan orang yang menjadi mitra komunikasi mempengaruhi kita?”
“Kendala-kendala apa sajakah yang menghalangi kita untuk berkomunikasi?” kita
akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Berdasarkan
pengamatan yang mereka lakukan, para pakar komunikasi mengemukakan
fungsi-fungsi yang berbeda-beda, meskipun adakalanya terdapat kesamaan dan
tumpang tindih di antara berbagai pendapat tersebut. Thomas M. Scheidel
mengemukakan bahwa kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung
identitas-diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang di sekitar kita, dan
untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berfikir, atau berperilaku seperti
yang kita inginkan. Namun menurut Scheidel tujuan dasar kita berkomunikasi
adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologis kita.
Gordon
I. Zimmerman et al. merumuskan bahwa
kita dapat membagi tujuan komunikasi menjadi dua kategori besar. Pertama kita berkomunikasi untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang penting bagi kebutuhan kita, untuk memberi makan
dan pakaian kepada diri sendiri, memuaskan ke penasaran kita akan lingkungan
dan menikmati hidup. Kedua, kita
berkomunikasi untuk menciptakan dan memupuk hubungan dengan orang lain, jadi
komunikasi mempunyai fungsi isi, yang
melibatkan pertukaran informasi yang kita perlukan untuk menyelesaikan tugas,
dan fungsi hubungan yang melibatkan pertukaran
informasi mengenai bagaimana hubungan kita dengan orang lain.
Baca juga: PARADE KUASA TUA-MUDA
Rudolph
F. Verderber mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi sosial, yakni untuk
tujuan kesenangan, untuk menunjukkan
ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan. Kedua, fungsi pengambilan keputusan,
yakni memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat
tertentu, seperti: apa yang kita makan pagi ini, apakah kita akan kuliah atau
tidak, bagaimana belajar untuk menghadapi tes. Menurut Verderber, sebagian
keputusan ini dibuat sendiri, dan sebagian lagi dibuat setelah berkonsultasi
dengan orang lain. Sebagian keputusan bersifat emosional, dan sebagian lagi
melalui pertimbangan yang matang. Semakin penting keputusan yang akan dibuat,
semakin hati-hati tahapan yang dilalui untuk membuat keputusan. Verderber menambahkan,
kecuali bila keputusan itu bersifat reaksi emosional, keputusan itu biasanya melibatkan
pemrosesan informasi, berbagi komunikasi, dan dalam banyak kasus, persuasi, karena
kita tidak hanya perlu memperoleh data, namun sering juga untuk memperoleh
dukungan atas keputusan kita.
Judy
C. Pearson dan Paul E. Nelson mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai dua
fungsi umum. Pertama, untuk
kelangsungan hidup diri sendiri yang meliputi: keselamatan fisik, meningkatkan
kesadaran pribadi, menampilkan diri kita sendiri kepada orang lain dan mencapai
ambisi pribadi. Kedua, untuk
kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial dan
mengembangkan keberadaan suatu masyarakat.
Berikut
ini kita akan membahas empat fungsi komunikasi berdasarkan kerangka yang
dikemukakan William I. Gorden. Keempat fungsi tersebut yakni, Komunikasi Sosial, Komunikasi Ekspresif, Komunikasi Ritual, dan Komunikasi Instrumental,
tidak saling meniadakan (mutually
exclusive). Fungsi suatu peristiwa komunikasi (communication event) tampaknya tidak sama sekali independen,
melainkan juga berkaitan dengan fungsi- fungsi lainnya, meskipun terdapat suatu
fungsi yang dominan.
No comments:
Post a Comment