Sebagaimana
dikemukakan John R.
Wenburg dan William W. Wilmot juga Kenneth
K. Serono dan Edward M. Bodaken setidaknya ada tiga kerangka pemahaman mengenai
komunikasi yakni komunikasi sebagai
tindakan satu-arah, komunikasi sebagai interaksi,
dan komunikasi sebagai transaksi.
1.
Komunikasi sebagai tindakan satu-arah.
Suatu
pemahaman populer mengenai komunikasi manusia adalah
komunikasi yang mengisyaratkan penyampaian
pesan searah dari seseorang (atau suatu
lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap-muka) ataupun melalui media
seperti surat (selebaran), surat kabar,
majalah, radio, atau televisi. Misalnya,
seseorang itu mempunyai informasi mengenai suatu masalah, lalu ia menyampaikannya kepada orang lain, orang lain mendengarkan, dan mungkin berperilaku sebagai
hasil mendengarkan pesan tersebut, lalu komunikasi dianggap telah terjadi. Jadi
komunikasi dianggap suatu proses linier yang
dimulai dengan sumber atau pengirim dan
berakhir pada penerima, sasaran atau tujuannya.
Pemahaman
komunikasi sebagai proses searah sebenarnya kurang sesuai bila diterapkan pada komunikasi tata
muka namun
mungkin tidak terlalu keliru bila diterapkan pada komunikasi publik (pidato)
yang tidak melibatkan tanya-jawab dan komunikasi
massa (cetak dan elektronik) Akan
tetapi, komunikasi massa melalui radio dan televisi pun sekarang
ini juga cenderung dua arah (interaktif).
Suatu acara di radio, ataupun televisi, sering mengadakan acara yang melibatkan tanya jawab secara langsung dengan pendengar atau pemirsa
Pemahaman
komunikasi sebagai proses searah ini oleh Michael Burgoon disebut “definisi berorientasi sumber” (source-oriented definition). Definisi ini mengisyaratkan
komunikasi sebagai semua kegiatan yang
secara sengaja dilakukan seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respons orang lain. Dalam
konteks ini, komunikasi dianggap tindakan
yang disengaja (intentional act) untuk menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan komunikator, seperti menjelaskan sesuatu
kepada orang lain atau membujuknya
untuk melakukan sesuatu. Definisi-definisi komunikasi
demikian mengabaikan komunikasi yang tidak disengaja seperti pesan tidak direncanakan yang terkandung
dalam nada suara atau ekspresi wajah,
atau isyarat lain yang spontan. Definisi-definisi berorientasi sumber ini juga mengabaikan sifat prosedural
interaksi yang menimbulkan pengaruh
timbal balik balik antara pembicara dan
pendengar Pendek kata, konseptualisasi komunikasi
sebagai tindakan satu-arah menyoroti penyampaian pesan yang efektif dan mengisyaratkan bahwa semua kegiatan komunikasi bersifat instrumental dan persuasif.
Beberapa definisi
yang sesuai dengan konsep ini adalah sebagai
berikut:
Bernard Berelson dan Gary A. Steiner:
“Komunikasi: transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan
dan sebagainya, dengan menggunakan
simbol-simbol- kata-kata, gambar,
figur, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi”
Theodore M. Newcomb:
“Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai
suatu transmisi informasi, terdiri dari rangsangan yang diskriminatif darisumber
kepada penerima.”
Carl I. Hovland
“Komunikasi adalah proses yang memungkinkan
seseorang (communicator) menyampaikan
rangsangan (biasanya lambang-lambang
verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (communicate).
Gerald R. Miller:
“Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu
pesan kepada penerima dengan niat yang
disadari untuk mempengaruhi perilaku
penerima”
Everett M. Rogers:
“Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan
dari sumber kepada suatu penerima atau
lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah
laku mereka”
Raymond S. Ross
“Komunikasi (intentional) adalah suatu proses
menyortir, memilih, dan mengirimkan
simbol-simbol sedemikian rupa sehingga
membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan communicator”
Mary B. Cassata dan Molefi K. Asante:
“(Komunikasi adalah) transmisi informasi dengan tujuan
mempengaruhi khalayak”
Harold
Lasswell
“(Cara yang baik untuk menggambarkan
komunikasi adalah dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut) Who Says What
In Which Channel To Whom With What Effect?" Atau Siapa Mengatakan
Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan
Pengaruh Bagaimana?
Berdasarkan
definisi Lasswell ini dapat diturunkan lima unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain,
yaitu: Pertama sumber (source), sering disebut juga pengirim (sender), penyandi (encoder), komunikator (communicator),
pembicara (speaker) atau originator.
Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber boleh jadi
seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau bahkan suatu negara.Kebutuhannya bervariasi, mulai dari sekadar
mengucapkan “selamat pagi” untuk memelihara
hubungan yang sudah dibangun, menyampaikan informasi, menghibur, hingga
kebutuhan untuk mengubah ideologi,
keyakinan agama dan perilaku pihak lain. Untuk menyampaikan apa yang ada dalam
hatinya (perasaan) atau dalam kepalanya (pikiran),
sumber harus mengubah perasaan atau
pikiran tersebut ke dalam seperangkat
simbol verbal dan atau nonverbal yang idealnya
dipahami oleh penerima pesan. Proses
inilah yang penyandian (encoding).
Pengalaman masa lalu, rujukan nilai pengetahuan,
persepsi, pikir, dan perasaan sumber mempengaruhi dalam merumuskan pesan. Setiap orang dapat saja merasa bahwa ia
mencintai seseorang, namun komunikasi tidak terjadi hingga orang yang Anda cintai itu menafsirkan rasa
cinta Anda berdasarkan perilaku verbal dan
atau nonverbal Anda
Baca Juga: FUNGSI-FUNGSI KOMUNIKASI
Kedua, pesan, yaitu
apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada
penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal yang mewakili perasaan, nila, gagasan
atau maksud sumber tadi. Pesan
mempunyai tiga komponen: makna, simbol
yang digunakan untuk menyampaikan makna, dan bentuk atau organisasi pesan.
Simbol terpenting adalah kata-kata (bahasa), yang dapat merepresentasikan objek
(benda), gagasan dan perasaan, baik
ucapan (percakapan, wawancara, diskusi, ceramah) ataupun tulisan (surat, esai,
artikel, novel, puisi, pamflet). Kata-kata
memungkinkan kita berbagi pikiran dengan orang lain Pesan juga dapat dirumuskan secara nonverbal,
seperti melalui tindakan atau isyarat
anggota tubuh (acungan jempol, anggukan kepala,
senyuman, tatapan mata, dan sebagainya), juga melalui musik, lukisan, patung, tarian, dan sebagainya.
Ketiga, saluran atau
media, yakni alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya
kepada penerima. Saluran
boleh jadi merujuk pada bentuk pesan yang disampaikan kepada penerima, apakah saluran verbal atau saluran
nonverbal. Pada dasarnya komunikasi
manusia menggunakan dua saluran yakni
cahaya dan suara, meskipun kita bisa juga menggunakan kelima indra kita untuk menerima pesan dari orang
lain dapat mencium wangi parfum yang merangsang
fantasi Anda yang ketika Anda
berdekatan dengan seorang wanita yang tidak Anda kenal di sebuah kafe,
mencicipi ketupat lebaran yang disuguhkan
tuan rumah, atau menjabat tangan sahabat yang baru lulus ujian sarjana. Jabatan tangan yang erat
(sentuhan) dapat juga menyampaikan
lebih banyak pesan daripada kata-kata.
Saluran
juga merujuk pada cara penyajian pesan: apakah langsung (tatap muka) atau lewat
media cetak (surat kabar, majalah) atau media elektronik (radio, televisi). Surat
pribadi, telepon, selebaran, overhead
Projector (OHP), sistem suara (sound system) multimedia, semua itu
dapat dikategorikan sebagai (bagian dari) saluran komunikasi. Pengirim pesan
akan memilih saluran-saluran itu,
bergantung pada situasi, tujuan yang hendak dicapai dan jumlah penerima pesan yang dihadapi. Kita mungkin membaca
artikel ilmiah di surat kabar,
mendengarkan ceramah agama lewat radio atau
menonton siaran olahraga lewat televisi.
Dalam suatu peristiwa komunikasi, sebenarnya anyak saluran yang kita gunakan, meskipun ada salah satu yang dominan. Misalnya, dalam komunikasi langsung, bahasa (verbal dan nonverbal) adalah saluran yang menonjol meskipun pancaindra dan udara yang mengantarkan gelombang suara juga adalah saluran komunikasi tatap muka tersebut. Dalam komunikasi massa, katakanlah melalui surat kabar, saluran yang paling menonjol adalah surat kabar yang kita baca, meskipun terdapat juga saluran lain yang juga berperan seperti telepon, faksimile, komputer, mesin cetak, dan kendaraan yang digunakan untuk mengantarkan surat kabar tersebut kepada pembaca, dan sebagainya
Keempat, penerima
(receiver), sering juga disebut sasaran/tujuan (destination), komunikate (communicate)
penyandi balik (decoder) atau khalayak (audience), pendengar (listener), penafsir (interpreter), yakni orang yang menerima
pesan dari sumber. Berdasarkan
pengalaman masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan persepsi, pola pikir dan perasaannya, penerima pesan ini menerjemahkan
atau menafsirkan seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal yang ia terima menjadi gagasan yang dapat
ia pahami. Proses ini disebut
penyandian balik (decoding)
Kelima, efek, itu apa
yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut, misalnya penambahan
pengetahuan (dari tidak tahu menjadi
tahu), terhibur, perubahan (dari tidak setuju menjadi setuju), perubahan
keyakinan, perubahan perilaku (dari
tidak bersedia membeli barang yang ditawarkan menjadi bersedia membelinya, atau dari tidak bersedia memilih partai politik tertentu menjadi bersedia memilihnya
dalam pemilu) dan sebagainya
Kelima
unsur di atas sebenarnya belum lengkap, bila kita bandingkan dengan unsur-unsur komunikasi yang terdapat
dalam model-model lebih baru, Unsur-unsur
lain yang sering ditambahkan adalah umpan
balik (feed
back), gangguan/kendala komunikasi (noise/barriers), dan konteks atau situasi komunikasi. Sebenarnya,
dalam peristiwa komunikasi begitu
banyak unsur yang terlibat. Ke semua unsur itu saling bergantung dan atau
tumpang tindih, namun di asumsikan terdapat
unsur-unsur utama yang dapat diidentifikasi dan dimasukkan ke dalam suatu model.
Pemahaman komunikasi berorientasi sumber yang baru diuraikan di atas menekankan variabel-variabel tertentu seperti isi pesan (pembicaraan), cara pesan disampaikan, dan daya bujukannya. Pemahaman ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan seperti: “Persiapan bagaimana yang harus dilakukan oleh pembicara untuk membuat presentasinya efektif?” “iklan televisi bagaimana yang paling efektif terhadap sejumlah besar pemirsa?” Pendek kata, pandangan ini lazimnya menyoroti efek (pesan) komunikasi. Menggunakan ungkapan Hopper dan Whitehead, Jr, penganut pandangan ini menganggap komunikasi sebagai transportasi pesan: ketika seorang pengirim pesan berbicara kepada seorang penerima, perjalanan pesan ke penerima itu di ibaratkan perjalanan Anda dari ruangan Anda ke kuliah. Menurut kedua penulis ini, analogi transportasi secara luas digunakan dalam teori-teori komunikasi. Televisi, misalnya, televisi memungkinkan pesan ditransportasikan kepada jutaan rumah dari suatu lokasi sentral. Penulis lain seperti Fred E. Jandt menyebut model ini “model transmisi” seperti mesin atau bersifat mekanistik. Model transmisi menekankan fungsi instrumental komunikasi, yakni yang mengukur efek berdasarkan keberhasilan memanipulasi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Pemahaman komunikasi berorientasi sumber yang baru diuraikan di atas menekankan variabel-variabel tertentu seperti isi pesan (pembicaraan), cara pesan disampaikan, dan daya bujukannya. Pemahaman ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan seperti: “Persiapan bagaimana yang harus dilakukan oleh pembicara untuk membuat presentasinya efektif?” “iklan televisi bagaimana yang paling efektif terhadap sejumlah besar pemirsa?” Pendek kata, pandangan ini lazimnya menyoroti efek (pesan) komunikasi. Menggunakan ungkapan Hopper dan Whitehead, Jr, penganut pandangan ini menganggap komunikasi sebagai transportasi pesan: ketika seorang pengirim pesan berbicara kepada seorang penerima, perjalanan pesan ke penerima itu di ibaratkan perjalanan Anda dari ruangan Anda ke kuliah. Menurut kedua penulis ini, analogi transportasi secara luas digunakan dalam teori-teori komunikasi. Televisi, misalnya, televisi memungkinkan pesan ditransportasikan kepada jutaan rumah dari suatu lokasi sentral. Penulis lain seperti Fred E. Jandt menyebut model ini “model transmisi” seperti mesin atau bersifat mekanistik. Model transmisi menekankan fungsi instrumental komunikasi, yakni yang mengukur efek berdasarkan keberhasilan memanipulasi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Selanjutnya yang kedua komunikasi sebagai interaksi
No comments:
Post a Comment