Saturday, June 4, 2016

Komunikasi Bersifat Sistemik

PRINSIP 7:

Setiap individu adalah suatu sistem yang hidup (a living system). Organ-organ dalam tubuh kita saling berhubungan. Kerusakan pada mata dapat membuat kepala kita pusing. Bahkan unsur diri kita bersifat jasmani juga berhubungan dengan unsur kita yang bersifat rohani. Kemarahan membuat jantung kita berdetak lebih cepat dan berkeringat.

Setidaknya dua sistem dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu: Sistem Internal dan Sistem Eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu ketika ia berpartisipasi dalam komunikasi, yang ia cerap selama sosialisasi nya dalam berbagai lingkungan sosialnya (keluarga, masyarakat setempat, kelompok suku, kelompok agama, lembaga pendidikan, kelompok sebaya, tempat kerja, dan sebagainya). Istilah-istilah lain yang identik dengan sistem internal ini adalah kerangka rujukan (frame of reference), bidang pengalaman (field of experience), struktur kognitif (cognitive structure), pola pikir (thinking patterns), keadaan internal (internal states), atau sikap (attitude). Pendeknya, sistem internal ini mengandung semua unsur yang membentuk individu yang unik, termasuk ciri-ciri kepribadiannya, intelegensi, pendidikan, pengetahuan, agama, bahasa, motif, keinginan, cita-cita, dan semua pengalaman masa lalunya, yang pada dasarnya tersembunyi. Kita hanya dapat menduganya lewat kata-kata yang ia ucapkan dan atau perilaku yang ia tunjukkan. Sering kita tidak menyadari sistem internal kita tersebut dan menganggapnya sebagai sesuatu yang harus demikian adanya, sehingga kita tidak pernah mempersoalkannya lagi. Dalam konteks ini, setiap individu adalah suatu sistem internal. Jumlah sistem internal ini adalah sebanyak individu yang ada.

Berbeda dengan sistem internal, sistem eksternal terdiri dari unsur-unsur dalam lingkungan di luar individu, termasuk kata-kata yang ia untuk berbicara, isyarat peserta komunikasi, kegaduhan di sekitarnya, penataan ruangan, cahaya, dan temperatur ruangan. Elemen-elemen ini adalah stimuli publik yang terbuka bagi setiap peserta komunikasi dalam setiap transaksi komunikasi. Akan tetapi, karena masing-masing orang mempunyai sistem internal yang berbeda, maka setiap orang tidak akan memiliki bidang perceptual yang sama, meskipun mereka duduk di ruang yang sama, duduk di kursi yang sama dan menghadapi situasi yang sama. Misalnya, bagi orang yang baru patah hati, nyanyian sentimental yang ia dengarkan di ruangan itu sangat mengharu-birunya dan membuatnya menitikkan airmata, sementara bagi orang di sampingnya lagu itu bahkan menyebalkannya karena bersifat cengeng. Maka dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah produk dari perpaduan antara sistem internal dan sistem eksternal tersebut. Lingkungan dan objek mempengaruhi komunikasi kita, namun persepsi kita atas lingkungan kita juga mempengaruhi cara kita berperilaku.

Lingkungan di mana para peserta komunikasi itu berada merupakan bagian dari suatu sistem lain yang lebih besar. Misalnya, rumah kita, sekolah kita, dan tempat kerja kita merupakan bagian-bagian dari suatu lingkungan berupa masyarakat kota, yang kesemuanya saling mempengaruhi. Kekecewaan yang kita peroleh karena gagal ujian, atau di tempat kerja karena tidak memperoleh bonus besar yang dijanjikan perusahaan, tidak bisa kita hilangkan begitu saja ketika kita berada di rumah kita

No comments:

Post a Comment

Popular Posts