Nilai-nilai
perjuangan bangsa indonesia dalam merebut, mempertahankan, dan mengisi
kemerdekaan mengalami pasang surut sesuai dengan dinamika kehidupan berbangsa
dan bernegara. Sekarang semangat perjuangan bangsa telah mengalami penurunan
hingga sampai titik kritis. Walaupun semangat perjungan kita bukan untuk
melawan penjajahan baik imperialisme maupun kolonialisme, bangsa kita masih
terus berjuang melawan kemiskinan, pengangguran, dan pertarungan antar anak
bangsa untuk mencapai kekusan politik. Di samping itu, pengaruh globalisasi,
baik dari aspek positif maupun aspek negatif, telah memberi warna tersendiri
pada kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.
Baca juga : OPINI TERHADAP MAHASISWA
Baca juga : OPINI TERHADAP MAHASISWA
Globalisasi
tersebut ditandai dengan kuatnya pengaruh lembaga-lembaga internasional, serta
negara maju yang mengatur kehidupan politik dan ekonomi dunia bahkan pada
sistem keamanan dunia. Dari aspek ilmu pengetahuan dan teknologi terjadi
lompatan yang sangat jauh dengan terus bermunculannya produk dari informasi,
komunikasi, transportasi, dan teori-teori baru dalam bidang pendidikan. Kondisi
ini telah menciptakan struktur baru, struktur global yang sangat mempengaruhi
pola pikir dan mentalitas anak bangsa dalam menghadapi situasi dunia.
Sudah
saatnya kita berdiri dan saling menatap dan bertanya pada diri sendiri kemana
arah tujuan kita setelah kemerdekaan. Kemana semangat anak bangsa dalam
memperjuangkan hak-hak orang yang tertindas, kemana semangat mereka yang
memperjuangkan ketidakadilan, kemana arah dan tujan kita yang siap berdemo demi
melawan penindasan. Banyak dari kita ingin melakukan hal-hal yang besar dan
melupakan hal-hal yang kecil, ingin menangkap ikan yang besar dan melupakan
ikan yang kecil, memperjuangkan kehidupan dan melupakan dimana kita hidup. Perlu
adanya kesadaran dalam diri kita dengan mulai melakukan hal yang kecil seperti membuang sampah pada
tempatnya.
Jangan
dulu ingin menangkap ikan yang besar jika ikan kecil bertebaran, jangan dulu
memperjuangakan kehidupan bangsa jika bumi pertiwi di hancurkan. Sudah saatnya
kita berbenah diri dengan melakukan hal yang kecil dan berefek besar bagi
kehidupan. Di mulai dengan membuang sampah plastik pada tempatnya mari kita
rubah citra indonesia yang disebut sebagai negara penghasil sampah plastik
nomor dua dunia dengan citra indonesia yang warganya sadar lingkungan. Mari
kita bergerak sesuai hati nurani bahwa kita sadar jika merusak tanah air
indonesia dengan membuang sampah sembarangan akan menghancurkan generasi muda
selanjutnya. Sampah merusak tanah, mengotori sungai, dan danau, mencemari udara
dan air tanah, menghancurkan lautan dan seluruh isinya. Sampah juga
menghancurkan manusia secara perlahan memberi penyakit mengurangi angka
kehidupan.
Jangan
sampai citra indonesia rusak dengan disebut sebagai negara pengasil sampah di
dunia. Jangan sampai anak cucu kita meminum air yang sudah tercemari limbah,
jangan sampai kita lupa bahwa indonesia adalah rumah kita. Sama halnya dengan
rumah yang tidak ingin kotor maka indonesia pun juga sama tidak ingin kotor. Membuang
sampah sembarangan sama juga membunuh generasi muda secara perlahan. Sisakanlah
udara sehat yang bisa di hirup, sisakanlah tanah yang bisa di tumbuhi
pohon, siakanlah air yang dapat diminum,
sisakanlah harga diri indonesia dimata dunia.
Dalam
UU No. 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk
meningkatkan kualitas manusia indonesia, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap tuhan yang maha esa, berbudi luhur, berkepribadian, mandiri,
maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, disiplin, memiliki etos kerja,
profesional, bertanggung jawab, dan produktif, serta sehat jasmani dan rohani.
Pendidikan nasional harus menumbuhkan jiwa patriotik, mempertebal rasa cinta tanah
air, meningkatkan semangat kebangsaan, kesetiakawanan sosial, kesadaran pada
sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan dan berorientasi ke masa
depan.
Sebagai
warga bangsa apakah kita sudah bisa disebut local
genius yang bercirikan indonesia, ataukah kita bisa membentuk local wisdom agar kita tunduk pada
budaya setempat. Secara aksiologi, bangsa indonesia merupakan pendukung nilai
pancasila yang bersumber pada kearifan local (subscriber of values pancasila). Lantas siapakah kita saat ini
masyarakat modern yang tergerus oleh arus globalisasi dan melunturkan ideologi
kita ataukah bangsa indonesia yang bercirikan pancasila. Bangun kembali
nasionalisme dalam diri kita, bangun kembali citra indonesia di mata dunia,
bangun kembali kehidupan yang berlandasakan nilai-nilai kearifan local yang
tergerus zaman. Jangan lupakan jati diri kita sebagai bangsa indonesia yang
mempunyai satu tujuan yang sama yaitu indonesia merdeka, merdeka dari gelapnya
kebohongan atas nama kemerdekaan, merdeka dari penindasan kapitalisme dan
liberalisme. Dan satu hal lagi yang sedang kita hadapi yaitu merdeka dari jiwa
korupsi.
saya IBU KARMILA posisi sekarang di malaysia
ReplyDeletebekerja sebagai ibu rumah tangga gaji tidak seberapa
setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
sempat saya putus asah dan secara kebetulan
saya buka FB ada seseorng berkomentar
tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
karna di malaysia ada pemasangan
jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
saya minta angka sama AKI NAWE
angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
terima kasih banyak AKI
kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259 tak ada salahnya anda coba
karna prediksi AKI tidak perna meleset
saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan